media-nasional.com – Pernahkah Anda membaca pesan di grup Telegram yang mengaku seorang trader kripto, tetapi selalu rugi? Ada juga mengaku investor kripto tertentu, tetapi nyatanya setelah di-hold selama empat tahun, posisinya sekarang justru tak semanis madu. Apa pasal?

Secara mendasar, perdagangan kripto adalah cara mencari cuan yang sangat berisiko tinggi dan berpotensi rugi besar, jikalau “ilmunya” masih rendah. Ini serupa dengan perdagangan valuta asing dan saham. Bagi mereka yang mengukur profil dirinya sebagai trader, perlu ilmu analisis teknikal (technical analysis). Maksudnya, harus punya ilmu membaca grafik alias “charting” data riwayat perdagangan dengan beragam indikator yang digunakan. Sebagai “alat prediksi”, analisis teknikal yang mumpuni, ampuh untuk memperkecil persentasi kerugian. Bukan berarti prediksinya selalu tepat, tetapi sering.

Lagipula, kripto yang juga sering disebut aset kripto atau aset digital adalah sejenis aset baru yang belum memiliki regulasi yang kukuh. Walaupun perusahaan yang menyediakan layanan perdagangan kripto adalah sah secara hukum, bukan berarti pengelompokkan kripto sebagai aset adalah serupa atau tunggal di berbagai negara. Penafsirannya berbeda-beda. Namun, demikian, pelaku di industri kripto “sepakat”, bahwa kripto adalah benar-benar aset yang memiliki nilai, layak diperdagangkan, karena ketika Anda menjual, ada pihak lain yang siap membeli. Jadi, ia memang liquid dalam konteks jual-beli.

Artikel ini memenuhi permintaan sejumlah pembaca Blockchainmedia.id yang merasa bosan dan “jengah” membaca sejumlah berita kami, yang terlampau asyik dengan pembahasan teknologi dan kelajuan investasi di industri blockchain. Padahal, bagi kami, informasi terkini soal blockchain, yang merupakan asas dari kripto yang Anda anggap bernilai. Itu juga cukup penting untuk menambah wawasan fundamental terhadap kripto yang Anda pilih.

Untuk itulah kami mewawancari Handy “Bitcoin Mas Bro” yang sering tampil sebagai pembicara di beragam seminar dan pelatihan di Indonesia. Di sana ia berbagi pengetahuan kepada masyarakat tentang teknologi blockchain dan trading kripto. Pada 6 Oktober 2018 misalnya ia sebagai pembicara di seminar “Introduction to Blockchain & Cryptocurrency” di Blockchain Cafe, Bandung yang didukung oleh startup kripto Silkroad Eight.

Secara umum, apa saja cara mencari keuntungan di dunia kripto?

Berdasarkan pengalaman saya ada tiga hal, yakni trading, invest dan mining.

Ilmu apa yang diperlukan bagi mereka yang memposisikannya sebagai trader?

Harus dicamkan, bahwa trading itu untuk jangka yang pendek. Bisa hitungan jam, hari, sampai beberapa minggu. Secara sederhana trading itu artinya adalah beli murah dan jual mahal. Atau jual mahal dan beli murah. Itulah sebabnya, trader yang “maha jago” bisa untuk besar dalam tempo cepat. Bahkan bisa raih untung ketika ketika harga turun (shorting), bukan hanya ketika harga naik.

Kemudian, yang tak kalah penting, kalau mau cuan, seorang trader harus belajar technical analysis (TA). Belajarnya juga nggak bisa tanggung-tanggung. Silakan, bisa belajar dari buku, Youtube, Twitter atau belajar langsung dari orang yang mengerti dan paham benar soal TA. Kalaupun sudah belajar TA, jangan tebak-tebakan atau pakai “feeling”. Sebab, feeling seringkali keliru. Pakailah Fibonacci, baca candlestick yang benar, kaji terus soal support resistance, stop loss dan lain-lain.

Anda sendiri pakai cara apa saja untuk trading?

Kalau saya pribadi menggunakan beberapa cara trading, yakni day trading, scalping, swing trading, arbitrage dan lain-lain. Trader juga harus fokus dan menyesuaikan dirinya dengan dengan waktu yang dimiliki termasuk kepribadiannya. Karena musuh pertama trader ini adalah serakah ataupun takut. Ketika rugi malah jadi baper.

Jadi, khusus yang mau trader sungguhan, belajar TA harus sampai jago. Pakailah uang kecil dulu untuk belajar. Disiplinlah, hanya pakai TA untuk trading bukan pakai feeling. Untuk menekan peluang rugi, gunakanlah stop loss.

Perdagangan kripto dikenal sangat volatil, apa yang harus dilakukan trader?

Ya, harus reaktif. Bukan pasif. Trader harus bisa cepat bereaksi mengikuti tren dan realitas pasar. Jika ternyata tidak menguntungkan, cut loss lalu cari posisi lagi. Trader yang baik tidak terikat dengan satu aset atau suatu trade saja. Sebuah trade ketika tidak menguntungkan, ya move on ke trade lain.

Cara kedua, yakni investing memerlukan kajian fundamental terhadap aset yang dipilih. Dalam dunia kripto, fundamentalnya seperti apa?

Pertama begini. Berbeda dengan trading, cara investing ini untuk jangka panjang. Bisa bulanan, tahunan, bahkan lebih. Investing ini intinya adalah beli aset, lalu disimpan dalam waktu lama, dengan harapan nilai dan harganya cenderung naik.

Cara ini juga mengharuskan investor mempelajari dunia kripto secara umum. Investor juga harus cermat meneliti kekuatan dan potensi kripto yang diincar. Kita perlu paham fundamental-nya, karena kita akan simpan dalam waktu lama. Jangan sampai kita menyimpan aset yang jelek, karena semakin lama nilainya semakin turun. Bagaikan membangun rumah, yang terpenting itu pondasinya. Seberapa indahpun rumah kita, kalau ada badai sedikit langsung ambruk, ya bahaya. Kita akan tinggal disana dalam waktu lama, ya harus tahan lama.

Sebelum invest, kita pelajari dulu kekuatan & potensi sebuah aset. Jika harganya murah, sedangkan ada potensi yang besar, maka kita beli dan simpan. Jadi kita bicara nilai versus. Harga, kita beli yg nilainya tinggi melebihi harganya. Jangan beli yang harganya tinggi padahal nilainya tidak tinggi. Jangan juga kita beli yang harganya terasa murah, tapi nilainya malah lebih rendah lagi.

Menurut Anda, nilai sebuah kripto dari mana saja?

Ada beberapa hal. Mulailah dari batasan total supply-nya. Lalu apakah total supply-nya bisa diubah? Seberapa tinggikah inflasi/produksi setiap tahunnya?Apa ada pesaingnya? Seberapa sulitkah untuk bisa digantikan dengan kripto lain? Apa bisa diblokir? Seberapa sulit untuk memblokir kripto ini? Seberapa decentralized kripto ini? Apakah ada single point of failure nya? Apakah ada “tim” pengambil keputusan yang bisa menentukan arah kripto ini?

Seberapa tergantung kah kita sebagai investor terhadap orang-orang elite diatas sana? Selama ini, apa sajakah masalah yang pernah terjadi? Apa sajakah perkembangan yang sudah dicapai? Apakah betul perkembangannya nyata, atau hanya janji-janji dan selalu molor janjinya? Perkembangan apa saja yang sudah dimulai? Apa saja yang sedang direncanakan? Apakah pernah ada perubahan mendasar yang membahayakan?

Kita perlu mendalami apakah suatu kripto di belakangnya ada orang yang betul berniat baik, dengan tim dan visi yg jelas, apakah pengalaman mereka cukup, apakah punya masa depan yang potensial, atau hanya coba-coba, atau cari untung semata?

Apakah kripto seperti variabel di atas akan lebih kuat di beberapa tahun mendatang?

Sekarang, kita bisa menilai seberapa kuat sebuah kripto, dan seberapa besar potensinya. Setelah itu, kita lihat harganya. Apakah sekarang saat yang tepat untuk beli? Apakah nilainya lebih tinggi daripada harganya?

Untuk menjawab ini kita harus bicara spesifik, karena ada banyak sekali cryptocurrency. Sebagai contoh, kita bicara Bitcoin. Bitcoin disebut sebagai “digital gold”, atau Gold 2.0.

Kenapa? Karena Bitcoin punya sifat yang mirip dengan emas. Jumlahnya terbatas, tidak bisa dibikin, mahal untuk menambangnya, inflasinya rendah, dan tidak tergantung ke orang/perusahaan/negara.

Emas memiliki market cap US$8 triliun, sedangkan Bitcoin hanya $60 miliar. Artinya harga emas 133 kali harga Bitcoin. Untuk ilustrasi, kita anggap harga emas sudah sesuai dengan nilainya. Dan, anggap saja harusnya nilai Bitcoin itu hanya 10 persen dari emas, artinya harga Bitcoin harusnya 13,3 kali lipat harga sekarang.

Kalau kita kembali ke atas, di mana kita bahas faktor yang menentukan nilai sebuah kripto, apakah menurut Anda Bitcoin nilainya tinggi?

Menurut saya Bitcoin itu nilainya tinggi sekali, lebih tinggi daripada emas. Sebab, sifatnya yang mirip dengan emas, ditambah lagi Bitcoin bisa ditransfer ke manapun, kapanpun, tanpa bisa diblokir, dan tingkat inflasi nya yang akan lebih rendah dari emas mulai dari tahun 2020 (Juni). Jadi kalau saya menyimpulkan, nilai Bitcoin itu jauh melebihi harga nya sekarang.

Kalau begitu sekarang kita beli Bitcoin sebanyak mungkin?

Tunggu dulu, jangan serakah dengan membeli terlalu banyak di luar “kemampuan kantong” kita. Ingat bahwa dunia kripto ini sangat volatil. Bagaimana kalau harganya turun setelah kita beli?

Kalau menurut saya, kita manfaatkan harga yang masih jauh di bawah nilai nya. Beli sedikit sambil belajar. Kalau kita sudah mengerti, mungkin mau nambah. Kalau belum mengerti dan kita beli banyak, artinya mirip dengan berjudi. Jadi jumlah yang dibeli perlu sesuai dengan tingkat pemahaman kita, dan kantong kita. Ingat juga bahwa perlu diversifikasi. Salah satu fungsi kripto, ya untuk diversifikasi aset. [vins]