Bukan Hanya Pribadi, Dealer Juga Enggan Beli Mobil Bekas Banjir

media-nasional.com

Bencana banjir yang sempat melanda sebagian besar wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Banten tentu masih menyisakan kerugian. Kerugian yang dialami ini kerugian moril maupun materil. Termasuk juga kerugian akibat mobil kesayangan yang terendam banjir.

Pasca banjir surut, mobil pun akan diperbaiki oleh para pemiliknya. Biaya yang harus disiapkan tentu tidak sedikit. Dan sering kali para pemilik mobil akan menjual kendaraannya setelah beres diperbaiki.

Alasannya, agar mereka tak mengalami masalah dikemudian hari sebagai dampak setelah mobil terendam banjir. Namun celakanya, tidak semua pihak mau menerima mobil bekas banjir. Bahkan beberapa dealer mobil bekas pun enggan beli mobil bekas banjir.

1. Risiko Kerusakan

Ada risiko kerusakan yang mengintai dikemudian hari akibat mobil pernah terendam banjir

Mobil yang terendam banjir memang bisa untuk diperbaiki dan dibersihkan. Namun tetap saja akan meninggalkan bekas di mobil tersebut. “Mungkin kalau orang awam gak sulit bedakan mobil bekas banjir atau tidak. Tapi kalau kita pedagang pasti tau mana yang bekas banjir mana yang tidak,” ucap Dudi, pedagang mobil bekas di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Ia menyebutkan, sebersih-bersihnya mobil bekas banjir yang sudah diperbaiki tetap akan meninggalkan bekas. Misalnya bau apek atau bau lembab di kabin mobil, serta seal-seal mesin yang sudah pernah dibongkar. “Nanti efeknya baru terasa 5-6 bulan setelahnya,” ucap dia.

Karena itulah ia mengaku enggan beli mobil bekas banjir dari tangan pemilik langsung. Hal ini juga untuk menjaga nama baik dealer yang ia miliki. “Kalau nanti konsumen komplain karena terbukti mobilnya bekas banjir, terus dia ngomong ke orang lain, habis usaha saya,” kata dia.

2. Harga Rp50 Juta Lebih Murah

Mobil bekas banjir akan ditawar dengan harga murah

Hal senada ternyata juga diungkapkan Rian, pedagang mobil bekas di daerah Depok, Jawa Barat. Ia sangat hati-hati jika saat ini ada yang berniat menjual mobil ke dealer miliknya. “Lagi hati-hatinya nih, karena takut juga kalau kita dapat unit yang bekas banjir,” ucap dia.

Kalau pun si pemilik mobil ngotot menjual kendaraannya, maka biasanya Rian akan menawar dengan harga jauh lebih murah dari harga pasaran. “Bisa kita tawar sampai Rp30 juta atau Rp50 juta lebih murah dari harga pasar. Soalnya nanti kita mau jual cepat aja dengan harga di bawah pasaran juga. Gak mau kita lama-lama pegang unit bekas banjir,” katanya.

Ia pun berpesan kepada para pengguna mobil yang kendaraannya terendam banjir. Jika akan menjualnya, harus paham risiko mendapatkan harga jauh di bawah harga pasaran. Kalau pun dipakai terus, juga sebaiknya dibersihkan dengan maksimal agar tidak muncul masalah dikemudian hari.