media-nasional.com – JAKARTA – Baru-baru ini divisi motorsport dari Porsche AG mendapat pimpinan baru yaitu Thomas Laudenbach. Jabatan sebagai Head of Porsche Motorsport telah dilakoni oleh Laudenbach sejak bulan September lalu, menggantikan Fritz Enzinger. Hadirnya pimpinan baru tentu diikuti oleh akan adanya arahan dan kebijakan baru juga di dalam perusahaan.

Salah satu pernyataan menarik dari Laudenbach adalah soal peluang Porsche untuk bergabung ke Formula 1 yang menurutnya semakin mendekati kenyataan. Peluang tersebut kembali muncul menyusul wacana regulasi mesin baru yang akan diterapkan untuk tahun 2026. F1 masuk dalam radar Porsche di antara berbagai cabang balap yang akan diikuti juga seperti WEC mulai 2023 dan Formula E yang sudah aktif sejak 2019.

Dalam sebuah diskusi virtual yang diikuti langsung oleh pada hari Selasa (2/11/2021), Laudenbach mengungkapkan bahwa peluang Porsche semakin dekat ke F1. Volkswagen Group sebagai induk perusahaan Porsche belakangan aktif dalam diskusi FIA bersama pabrikan F1 saat ini, untuk membahas regulasi mesin baru. Regulasi baru ini diharapkan bisa menarik lebih banyak pabrikan bergabung ke balap “jet darat”.

Rencananya, mesin F1 akan dibuat lebih sederhana untuk 2025, agar tidak terlalu rumit dan mahal untuk pengembangan dan operasionalnya. Salah satu langkahnya dengan akan menanggalkan komponen MGU-H (motor generator unit – heat) dari sistem powertrain hybrid. FIA dan F1 berupaya sebisa mungkin menemukan jalan tengah agar pabrikan eksis dan di luar sama-sama sepakat. Porsche disebut sebagai kandidat yang lebih kuat dari VW Group untuk masuk ke F1, selain Audi.

Laudenbach mengakui pentingnya F1 untuk semakin bergeser ke elektrifikasi, agar seiring dengan kampanye pabrikan dalam memasarkan kendaraan berelektrifikasi. Karena elektrifikasi dianggap Porsche akan semakin penting perannya di masa depan industri otomotif.

“Itu penting. Sebagai pabrikan Anda ingin menunjukkan diri di motorsport, yang seharusnya relevan dengan apa yang ada di jalan raya. Dari apa yang saya tahu sekarang, FIA mengambil langkah besar ke arah itu. Dan itu akan mendukung,” kata Laudenbach yang sebelumnya menggawangi Audi Sport.

Beberapa hal menurut Laudenbach masih harus dipastikan oleh F1 untuk Porsche bisa menentukan komitmennya. Tidak terkecuali dengan pembatasan anggaran yang pada mulai tahun ini semakin diperketat.

Dan untuk lebih menekankan sisi faktor elektrifikasi, Porsche ingin adanya standarisasi pada komponen untuk mesin pembakaran internal. Dengan begitu kapasitas dan performa dari sistem elektrifikasi akan bisa lebih menonjol dari sebelumnya.

“Dari apa yang saya ketahui, banyak hal yang menuju ke arah yang tepat menyangkut Formula 1, betapa pentingnya elektrifikasi atau komponen elektrik pada powertrain. Kami ingin ada lebih banyak komponen standar pada mesin, kebebasan untuk komponen elektrik,” lanjut Laudenbach.

“Ya, memang banyak faktor yang saya sebut dari apa yang kami tahu, kemungkinan akan bisa terwujud.”

Satu hal lain yang Laudenbach tegaskan, bahwa Porsche tidak bisa menunggu terlalu lama untuk keputusan dibuat oleh FIA dan F1. Jika begitu, bisa saja peluang Porsche (atau VW Group) ke F1 kembali menguap seperti yang terjadi beberapa tahun lalu.

Nama Porsche dan Audi pernah kuat dikaitkan dengan F1 pada tahun 2014 lalu, ketika mesin V6 turbo hybrid baru diberlakukan. Namun karena finansial VW Group terganggu oleh skandal Dieselgate, maka aktivitas motorsport terpaksa dikurangi dan rencana untuk F1 batal. Porsche sempat kembali ke Le Mans pada 2015 dan mundur di akhir 2017. Di tahun 2023, Porsche akan kembali ke Le Mans dengan “jalur” regulasi LMDh bersama Audi juga.WAHYU HARIANTONO