Bagi Pemilik Kendaraan 4×4, Jangan Lupa Untuk Mengganti Oli Transfer Case

media-nasional.com

Penggantian oli transfer case adalah bagian dari servis berkala. Transfer case adalah komponen penerus daya pada mobil berpenggerak empat roda atau 4WD. Fungsi transfer case adalah menyalurkan tenaga mesin ke roda sesuai dengan kebutuhan dan medannya. Dengan transfer case, Anda bisa menentukan kapan waktunya untuk tetap menggunakan mode 2H (2WD High Range), atau ketika perlu mengaktifkan penggerak 4 roda, baik mode 4H (4WD High Range) hingga 4L (4WD Low Range) di medan buruk atau saat off-road.

Transfer case juga memerlukan perawatan dan penggantian oli berkala

Agar dapat bekerja dengan baik dan mudah untuk dioperasikan, transfer case memiliki pelumas atau oli yang berfungsi untuk membantu melumasi dan menjaga gigi agar tetap berputar lancar dan mencegah keausan. Oli transfer case ini harus diganti secara periodik untuk menjaga performanya agar tetap optimal.

Penggantian oli transfer case, disarankan untuk dilakukan setiap 40.000 kilometer atau sekitar 2-3 tahun pemakaian secara rutin. Pada bagian bawah transfer case terdapat seal oli yang berhubungan dengan output shaft mobil, keduanya berguna untuk mencegah transfer case mengalami kebocoran dan harus diganti bersamaan penggantian oli transfer case. Berikut yang perlu diperhatikan saat merawat transfer case:1. Pada saat pengecekan transfer case, jika level oli transfer case rendah, maka hal ini berarti ada suatu kebocoran pada transfer case.2. Pemasangan gasket yang salah juga mempengaruhi pergerakan transfer case. Gasket yang tidak pada posisinya akan menimbulkan merambatnya oli dari transfer case.3. Suara berdengung yang timbul dikarenakan gigi-gigi yang yang bertabrakan diakibatkan kekurangan oli yang seharusnya memberikan pelumasan di transfer case.

Komponen internal pada transfer case juga rentan aus karena pemakaian, sehingga butuh pelumasan yang baik

Gejala yang menunjukkan bahwa mobil Anda perlu ganti oli transfer case:1. Oli transfer case terlihat kotor, keruh atau terlalu kental.2. Sulit untuk berpindah mode dari 2H, 4H atau 4L.3. Timbul suara seperti gemuruh dari bagian transfer case

Oli transfer case Anda juga harus diperiksa kondisi dan warnanya. Jika keruh atau terlalu kental, segera lakukan penggantian oli. Mintalah kepada mekanik Anda untuk melakukan pengecekan komponen internal lainnya saat melakukan servis, seperti clearance, shift fork, juga pegas penahan tuas. Pemeriksaan ini akan mencegah terjadinya kerusakan pada dan oleh transfer case mobil Anda.

Gunakan oli transfer case atau transfer case fluid yang benar dengan berkonsultasi terlebih dahulu pada bengkel kepercayaan Anda

Untuk pelumas transfer case SUV, pikap 4×4, disarankan memilih oli single grade dengan spesifikasi SAE 90 atau SAE 140. Untuk SUV terkini, umumnya sudah memerlukan oli transfer case jenis multi grade seperti SAE 75W-90. “Jangan Khawatir, perawatan transfer case mudah saja, lakukan ganti oli setiap 40 ribu kilometer atau kira-kira tiap 2 sampai 3 tahun secara rutin. Dan perlu diingat olinya jangan sampai salah karena bisa merusak komponen internal dari transfer case,” ucap Yusuf, dari bengkel Astrido Toyota Pondok Gede, Jakarta Timur.

Penggantian oli transfer case idealnya dilakukan setiap 40 ribu km.

Sementara jika sudah pakai transfer case dengan model kenop elektrik, kerusakan bisa terjadi pada area kenopnya, seperti sekring switch, motor pengubah mode penggerak atau bahkan ECU. Sehingga perbaikan diperlukan bengkel spesialis yang mampu menangani transfer case elektronik dengan diagnosa lewat komputer.