Suara.com – Sederet pejabat publik dan para tokoh politik turut memberikan ucapan duka cita kepada Insiden Stadion Kanjuruhan, Malang yang menelan ratusan korban jiwa. Alih-alih menunjukkan simpati mereka kepada para korban, sederet poster yang mengatasnamakan mereka dibanjiri oleh kecaman publik.
Pasalnya, beberapa poster para pejabat publik itu dinilai nirempati dan sontak menyulut emosi dari warganet yang akhirnya mengumpulkan deretan poster tersebut.
Adapun salah seorang warganet dengan akun Twitter @adriansyah*** mengunggah sebuah kompilasi poster duka cita dari para pejabat publik yang tak menunjukkan sisi empati mereka terhadap Insiden Kanjuruhan. Pasalnya, poster tersebut menampilkan wajah dari sang tokoh, sehingga dinilai tak sensitif terhadap tragedi yang terjadi.
“Mulai kan pejabat pejabat nirempati ini menampangkan mukanya di saat tragedi seperti ini,” tulis akun @adriansyah*** sembari melampirkan gambar poster deretan para pejabat.
Baca Juga:
Pada Media Asing, Coach Justin Cerita Soal Kelakuan Buruk Suporter Indonesia: Lebih Baik Kami Tidak Bermain Sepak Bola
Lantas, siapa saja para tokoh pejabat yang turut masuk ke daftar deretan poster yang dituding nirempati tersebut?
Ahmad Sahroni
Dilihat Suara.com di akun Twitter resmi NasDem, tampak unggahan gambar ungkapan dukacita atas tragedi kemanusiaan yang terjadi diikuti dengan desakan agar pihak-pihak bertanggung jawab segera dicopot.
“Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem, kakak @ahmadsahroni88 meminta untuk mengusut tuntas kasus yang terjadi di dunia sepak bola Indonesia. Siapapun yang bertindak di lapangan harus segera diperiksa, harus segera dicopot!” cuit @NasDem, dikutip pada Minggu (2/10/2022).
Sementara unggahan gambarnya memperlihatkan suasana rusuh di Stadion Kanjuruhan dengan tambahan foto Ahmad Sahroni serta pernyataan resminya.
Baca Juga:
Tragedi Kanjuruhan Menyisakan Duka Mendalam, Pelatih Persib: Saya Sangat Sedih
Namun ungkapan duka ini rupanya malah membuat Ahmad Sahroni panen kritik dari warganet. Banyak warganet yang mengecam penggunaan foto berukuran raksasa dari sang politikus, bahkan sampai menutupi foto kerusuhan yang terjadi.
Artikel ini bersumber dari www.suara.com.