Menimbulkan cuaca ekstrem berupa hujan ringan hingga deras
Kupang (ANTARA) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di Nusa Tenggara Timur (NTT) agar mewaspadai cuaca ekstrem akibat gelombang equatorial Rossby yang muncul selama beberapa hari ke depan.
“Terdapat gelombang equatorial Rossby aktif di wilayah Nusa Tenggara (NTT dan Nusa Tenggara Barat) yang dapat menimbulkan cuaca ekstrem berupa hujan ringan hingga deras,” kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi ketika dikonfirmasi di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan prospek cuaca satu minggu ke depan (11-17 Oktober) di NTT.
Agung menjelaskan gelombang ekuator Rossby merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat dan terletak di sepanjang ekuator yang umumnya berlangsung selama 7-10 hari.
Selain gelombang Rossby, juga terdapat tekanan rendah (low) di sekitar NTT dan kondisi kelembapan udara dari lapisan atas hingga bahwa cukup basah.
Baca juga: BMKG: Waspadai Gelombang Rossby yang masih berpeluang landa NTT
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi hujan di NTT akibat gelombang Rossby Ekuator
Kondisi ini berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan sehingga dapat menimbulkan hujan sedang hingga deras di NTT.
Ia menjelaskan posisi matahari saat ini bergerak menuju belahan bumi selatan (BBS) menyebabkan sebagian wilayah Indonesia termasuk NTT berada pada masa transisi peralihan musim atau pancaroba atau peralihan musim dari kemarau ke musim hujan dimana potensi pembentukan awan-awan konvektif mulai meningkat.
Agung mengimbau warga di NTT agar mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca berupa curah hujan yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, maupun sambaran petir.
Masyarakat, kata dia perlu melakukan langka antisipasi bencana seperti membersihkan saluran air, memangkas pohon-pohon yang rapuh atau mudah tumbang di lingkungan sekitar.
Selain itu masyarakat yang tinggal di wilayah perbukitan atau curam agar lebih waspada dan menyiapkan langkah mitigasi resiko bencana serta siap mengevakuasi diri ketika terjadi hujan dalam durasi waktu yang lama.
Agung mempersilahkan masyarakat agar terus mengikuti informasi cuaca dari BMKG sebagai referensi untuk memahami kondisi cuaca sehingga dapat berupaya meminimalisir dampak kerugian jika terjadi bencana.
Baca juga: BMKG: Waspadai ancaman sambaran petir akibat gelombang Rossby
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi cuaca ekstrem di NTT akibat gelombang Rossby
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.