media-nasional.com – Presiden Joko Widodo disebut pernah mengalami kekecewaan cukup berat semasa remaja.

Hal itu diungkapkan Utomo Putro yang tidak lain adalah teman satu angkatan di SMPN 1 Surakarta, Jawa Tengah.

Utomo mengisahkan, selepas lulus dari SMP pada November 1976, Jokowi hendak masuk ke SMAN 1 Surakarta.

Pada saat itu, SMAN 1 Surakarta yang terletak di Jalan Monginsidi, Gilingan, Banjarsari, Surakarta itu merupakan sekolah yang banyak diincar oleh siswa/i.

“Apalagi bagi siswa/i SMPN 1. Kalau ditanya mau ke mana setelah lulus, pasti jawabannya ke SMAN 1. Itu sudah cita-cita otomatis kami-kami ini, termasuk Pak Jokowi,” ujar Utomo saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (15/10/2022).

Rupanya Tuhan berkehendak lain. Pada saat menjalani tes masuk, Jokowi mengalami sakit tifus. Jokowi pun tidak lulus dalam tes masuk ke SMAN 1 Surakarta.

Pada momen inilah Jokowi remaja disebut mengalami kekecewaan yang cukup dalam.

“Beliau kecewa berat. Kalau bahasa Jawa-nya ‘mutung’,” lanjut Utomo.

Peristiwa ini diketahui Utomo lantaran selepas SMP, hubungan ia dan Jokowi tetap terjalin sebagai sesama kawan alumni SMPN 1 Surakarta. Sehingga, Utomo mengetahui persis apa yang dirasakan Jokowi.

Keluarga seperti orangtua, adik, dan pamannya kemudian menghibur Jokowi agar tidak larut dalam kekecewaan.

“Akhirnya dibujuk masuk ke SMPP yang merupakan cikal bakal dari SMAN 6 Surakarta,” ujar Utomo.

Justru, di SMA 6 itulah karakter Jokowi dianggap semakin terasah. Nilai akademiknya juga semakin menonjol bila dibandingkan dengan siswa/i lainnya. Hal ini membuat ia pernah menjadi juara umum.

Jokowi sendiri pada masa remaja dikenal memiliki karakter halus, tenang, dan pendiam. Ia juga dikenal sebagai seseorang yang berkeinginan kuat.

Meski, ada pula sifat jahilnya yang hanya ditunjukkan ke teman-teman sepermainan.

Utomo melanjutkan, apapun yang terjadi di masa lalu, nyatanya perjalanan hidup itulah yang membawa Jokowi sampai menjadi orang nomor satu di Indonesia saat ini.

“Saya bilang, itu sudah jalan Tuhan,” ujar Utomo.