media-nasional.com – Pagi buta itu, usai shalat Subuh di masjid atau surau, sebagian warga di Desa , Kecamatan , Kabupaten Luwu Utara, bergegas ke kebun dan sawah.
Alasan mempercepat aktivitas pagi itu, karena mereka akan memilih kepala desa sesuai harapan rakyat.
Setidaknya pada pukul 09.00 atau 10.00 Wita, Rabu (28-9) itu, warga yang mayoritas petani, sudah bisa berada di tempat pemungutan suara ( ) untuk menyalurkan hak politik.
Itulah potret kecil aktivitas warga dari 23 desa di 10 kecamatan di Luwu Utara, Sulawesi Selatan,yang secara serentak mengikuti pemilihan kepala desa( ).
Pesta demokrasi skala desa ini sudah menjadi catatan khalayak karena kerap menimbulkan ekses perpecahan dan berujung pada tindakan anarkis karena adanya sikap fanatisme terhadap jagoannya.
Namun hal tersebut tidak terjadi di Luwu Utara yang dipimpin oleh seorang perempuan bupati bernama Indah Putri . Sejarah di Sulsel pun mencatat Indah adalah perempuan pertama yang menjadi bupati di wilayah Sulsel.
Indah bersyukur Pilkades 2022 yang dilaksanakan secara serentak di 82 di 23 desa di 11 kecamatan dengan jumlah pemilih sebanyak 33.121 orang ini, berjalan lancar dan aman.
Warga dapat menjaga ketertiban dan nama baik daerah karena sejak awal diwanti-wanti oleh bupati agar bersikap dewasa dalam menjalani pesta demokrasi.
Dengan kedewasaan bersikap dalam menentukan pilihan maupun menghormati pilihan orang lain makadapat saling menerima dan menghargai pilihan politik masing-masing ini. Catatan manis ini akhirnya terdengar hingga Kementerian Dalam Negeri.
Kemendagri Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Luwu Utara atas terciptanya iklim demokrasi yang makin baik. Ini modal penting untuk pemilihan pada level lebih tinggi, seperti pileg, pilkada, hingga pilpres.
MenurutDirektur Jenderal Bina Pemdes Kemendagri , sukses penyelenggaraan pilkades di Kabupaten Luwu Utara patut mendapat apresiasi tinggi.
Pilkades yang baru saja berakhir itu telah berjalan tertib dan lancar karena itu pesta demokrasi di tanah Luwu patut diapresiasi.
Pesta demokrasi di Luwu Utara, kendati kondisi pandemi sudah melandai, masyarakattetap menjaga protokol kesehatan serta memperkuat koordinasi dengan demi stabilitas keamanan di daerah.
Bupati Luwu Utara Indah mengatakan daerahnya telah melaksanakan serentak di 23 desa atau 13,85 persen dari jumlah desa di kabupaten ini, dengan jumlah 33.121 jiwa dan jumlah 82, serta jumlah calon kepala desayang ikut tercatat 68 orang.
Apresiasi layak diperoleh karena sejak awal Bupatimenyiapkan mekanisme pengamanan dengan terus berkoordinasi dengan pihak Polres, Kodim, Satpol PP, , serta di 23 desa yang melaksanakan .
Beberapa langkah dan strategi pencegahan agar berlangsung aman, sehat, dan kondusif, di antaranya dengan melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti pada tahap kampanye hanya mengoptimalkan melalui media cetak dan elektronik atau media sosial.
Strategi lainnya, dengan melaksanakan pengawasan secara intensif terhadap pertemuan terbatas yang maksimal diikuti 50 orang saja.
Satu hal yang sangat penting, melakukan orientasi dan penandatanganan pakta integritas melalui pernyataan siap kalah dan siap menang bagi para calon kepala desa.
Pada tahap pemilihan, pihaknya tetap melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti jumlah sesuai dengan batas maksimal, yaitu 500 per dengan penentuan lokasi dipilih yang paling representatif.
Andi Rahayu, pemilih pada pilkades, menilai pesta demokrasi skala desa ini mengasyikkan, tidak ada kekisruhan,dan permusuhan karena beda pilihan.
Guru sekolah dasar ini berharap pesta demokrasi di Luwu Utara menjadi contoh pada pesta demokrasi yang lebih besar lagi pada Pemilu 2024.
Pemimpin membumiSukses penyelenggaraan pilkades itu tidak terlepas dari kepemimpinan Bupati Indah yang dinilai mampu membumi.
Pasalnya, memimpin masyarakat dengan berbagai karakter dengan aneka lapis taraf kehidupan, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Butuh keahlian untuk melakukan pendekatan serta memiliki jiwa kepemimpinan.
Setidaknya itulah yang dialami Indah, perempuan yang lahir pada 7 Februari 1977 yang mengawali sebagai seorang akademisi, kemudian sebagai politikus dan menjabat sebagai Bupati Luwu Utara periode 2016 – 2021. Selanjutnya terpilih kembali untuk periode kedua sebagai kepala daerah di tanah Luwu.
Indah adalah sosok perempuan pertama yang berhasil menjadi kepala daerah di wilayah Sulsel.
Sebelum terjun ke dunia politik, Indah menghabiskan waktunya di dunia kampus. Perempuan yang sering blusukan ini, pernah tercatat sebagai staf pengajar program S1 & ekstensiFISIP Universitas Indonesia (UI), dosen Pascasarjana Ilmu Politik UI, dosen FISIP Universitas Bung , dan dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Bekal ilmu politik di dunia kampus kemudian diaplikasikan di kehidupan politik praktis saat pertama kali menjadi Wakil Bupati Luwu Utara periode 2010–2015.
Dari pengalaman itulah kemudian Indah berani bertarung pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Luwu Utara periode 2016 – 2021 dan saat ini memasuki periode kedua.
Berbagai prestasi memimpin tanah Luwu bersama pasangannya Muh Thahar Rum sudah ditorehkan, termasuk prestasi terakhir pesta demokrasi yang berjalan lancar dan aman pada akhir September 2022.
Pengamat komunikasi politik dan budaya dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Dr. Hadawiah Hatita menilai Indah berhasil menerjemahkan politik pemerintahan dengan pendekatan komunikasi budaya kepada masyarakatnya.
Itu menjadi keunggulan tersendiri sehingga kebijakan yang dikeluarkan selaku pemimpin di Luwu Utara itu diikuti oleh masyarakatnya.
Kepemimpinan yang membumi dan mampu menyelami kondisi lapangan, menjadikan Indah dapat diterima masyarakat. Kelebihan itu pula yang menjadi kunci sukses penyelenggaraan pilkades.
Kini, warga Luwu Utara bersiap menyambut gembira pesta politik yang lebih akbar: Pemilu 2024.
Editor: AchmadZaenal M