media-nasional.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar mengenai memanasnya hubungan PDI-P dan Partai Nasdem beberapa waktu terakhir setelah Nasdem mencalonkan Anies Baswedan sebagai presiden.

Politikus Partai Nasdem itu mengaku fokus mengerjakan tugasnya sebagai Menteri Pertanian, salah satunya yakni meningkatkan angka produksi beras.

“Aku kerja saja, saya kerja untuk beras, saya kerja untuk panen dan pertanian, di mata dunia kita menjadi negara tropical leaders di bidang agri,” kata Syahrul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/10/2022).

Syahrul mengatakan, ia baru saja pulang dari Washington DC, Amerika Serikat untuk mengikuti pertemuan menteri pertanian dan menteri keuangan sedunia.

Ia mengatakan, dalam pertemuan itu, ia memaparkan intervensi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap inflasi, sistem pertanian, dan ketahanan pangan dalam menghadapi krisis global.

Syahrul mengatakan, perwakilan negara yang hadir juga sepakat bahwa masalah pertanian harus menjadi prioritas teratas dibandingkan masalah-masalah lainnya.

“Dan semua negara harus keluarkan anggaran yang cukup menghadapi climate change yang unpredictable, makin worse di tahun 2023, dan ini lebih baik menjadi bagian konsentrasi kita semua termasuk saya,” kata Syahrul.

Ia pun kembali irit bicara saat ditanya mengenai desakan agar menteri asal Nasdem dicopot setelah Nasdem mencalonkan Anies.

“Aku baru pulang jadi enggak bisa jawab,” ujar Syahrul.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanyo menyampaikan secara tersirat bahwa Partai Nasdem bakal lepas dari pemerintahan Jokowi.

Hal itu disampaikannya menanggapi keputusan Partai Nasdem yang mengusung Anies sebagai capres.

Hasto menyampaikan pesan tersebut dengan menunjuk sebuah lukisan di Kantor DPP PDI-P yang menggambarkan para pejuang kemerdekaan merobek warna biru pada bendera Belanda dalam peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.

“Ya, biru itu dulu warna Belanda. Kalau sekarang kan ada warna biru lainnya juga ya. Anies kan banyak warna biru,” ucap dia, Minggu (9/10/2022).

“Para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang, karena punya calon presiden sendiri,” kata dia.

Hasto pun berkali-kali melempar sindiran kepada Nasdem atas sikap Nasdem yang mendeklarasikan Anies sebagai capres.

Terbaru, Hasto menyebut jalannya roda pemerintahan akan menjadi rumit jika ada partai yang sudah mendahulukan kepentingan Pilpres 2024 saat pemerintah tengah fokus mengatasi persoalan ekonomi.

“Di dalam sistem presidensial, menjelang Pemilu 2024 mengalami kerumitan ketika ada partai yang belum-belum sudah mendeklarasikan calon sementara kebijakan Presiden Jokowi lebih kepada aspek pembenahan persoalan perekonomian. Terlebih, calon tersebut merupakan antitesis dari Presiden,” kata Hasto dalam siaran pers, Sabtu (15/10/2022).