media-nasional.com – Di balik karakter yang tenang dan pendiam, sosok Joko Widodo pada saat remaja rupanya juga dikenal cukup jahil.

Teman satu kelas Jokowi di SMPN 1 Surakarta bernama Kus Sudiarso mengungkapkan, ‘wajah lain’ Jokowi remaja itu hanya ditampakkan kepada teman-teman sepermainan seperti dirinya saja, bukan ke teman lain yang tidak terlalu dekat.

“Saya saja dulu pernah dijahili sama beliau. Zaman sekarang namanya di-prank ya,” kenang Kus saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (15/10/2022).

Momen jahil ini terjadi selepas lulus SMP. Diketahui, Jokowi dan Kus sama-sama masuk ke SMPN 1 Surakarta pada Januari 1974 dan lulus pada November 1976.

Suatu ketika, Kus diajak Jokowi mengunjungi rumah saudaranya di Yogyakarta. Kus memenuhi ajakan itu. Mereka menumpang kereta api dari Solo menuju Kota Gudeg.

Sesampainya di Yogyakarta, mereka naik becak ke salah satu daerah pinggiran dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.

“Setelah jalan kaki berapa lama gitu, aku tanya, ‘sudah dekat belum tempatnya?’ Dia jawab, ‘itu lho kelihatan’. Terus jalan lagi lama, aku tanya, dia begitu lagi jawabnya. Itu terus menerus seperti itu,” ujar Kus.

“Ternyata enggak sadar kami sudah berkilo-kilometer jalannya dan saya ini sudah keringetan,” kenang Kus.

Kala itu, Jokowi tampak tidak kelelahan. Dengan tubuh ringannya, langkah demi langkah di aspal begitu mudah ‘dilahap’ kaki Jokowi yang semampai.

Sebaliknya, Kus tidak demikian. Meski memiliki ukuran tubuh sama, tetapi Kus tidak biasa berjalan kaki. Ia kepayahan mengikuti langkah Jokowi. Keringat Kus juga mengucur deras, tak seperti Jokowi.

Sesampainya di rumah saudara Jokowi, Kus masih saja kedapatan sial. Rupanya, di rumah yang dijadikan tempat usaha itu tidak ada toilet sehingga Kus mesti numpang buang air kecil di rumah tetangga.

Seusai dari rumah saudara Jokowi, mereka menyempatkan diri pergi ke Shopping Center bilangan Gondomanan untuk membeli buku.

Pada momen inilah, Kus menganggap Jokowi remaja menerima balasan atas kejahilan yang dilakukan kepada dirinya.

“Saya bilang, dia (Jokowi) kena batunya. Dia kuwalat sama saya. Sore itu perut dia sakit, mules, wah habis dia itu,” ujar Kus.

“Di lantai 2 shopping center itu ada kamar mandi. Kotornya minta ampun. Aku saja enggak mau masuk situ. Pak Jokowi karena sudah enggak tahan terpaksa dia masuk dan buang air di situ. Wah, itu saya syukur-syukurkan itu,” lanjut dia seraya tertawa.

Meski begitu, Kus mengatakan, tingkat kenakalan mereka pada zaman itu masih terbilang normal dan wajar. Hanya usil saja dan tidak sampai menjurus ke sesuatu yang lebih negatif.