media-nasional.com – Presiden RI Joko Widodo menerima kunjungan presiden federasi sepak bola dunia ( FIFA ) Gianni Infantino di Istana Merdeka, Selasa 18 Oktober 2022.

Petinggi otoritas sepak bola dunia itu tiba pukul 11.58 WIB dan langsung bertemu dengan Jokowi yang sudah menyambutnya di Ruang Jepara, Istana Merdeka.

Sebelum bertemu orang nomor satu RI, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Menteri BUMN menyambut Infantino di tangga Istana Merdeka.

Kedatangan Presiden FIFA ke Indonesia adalah tindak lanjut atas surat yang dikirimnya kepada Presiden Jokowi melalui perantara Erick Thohir di Doha, Qatar, 7 Oktober lalu.

Dalam surat tersebut, FIFA menyatakan tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia buntut tragedi yang terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022.

Lebih lanjut, Indonesia dan FIFA bersepakat membentuk tim khusus untuk melakukan transformasi sepak bola Indonesia .

Mengutip isi suratnya, FIFA setidaknya menuliskan lima poin utama untuk Indonesia dalam mentransformasi olahraga yang paling digemari masyarakat Tanah Air tersebut.

Pertama, tentang standar keamanan stadion. FIFA meminta Indonesia meninjau dan meningkatkan fasilitas keamanan di semua stadion bertaraf nasional dan internasional secara komprehensif, terutama terkait dengan arus hilir mudik penonton dan pemisahan antara aparat keamanan dengan penonton.

Kedua, FIFA meminta Indonesia untuk memperbaiki protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan kepolisian dengan standar internasional sesuai FIFA , dengan cara melalukan program pelatihan secara khusus sesuai dengan acara olahraga dalam berbagai format.

Ketiga, FIFA meminta PSSI untuk menyosialisasikan lebih intensif terhadap klub, termasuk melibatkan suporter dalam diskusi dalam mereformasi sepak bola Indonesia untuk mencegah risiko kekerasan lebih tinggi.

Keempat, terkait penjadwalan pertandingan harus mempertimbangkan sejumlah aspek, termasuk waktu kick-off maksimal pukul 5 sore untuk mengakomodasi ketersediaan transportasi publik.

Kelima, FIFA mendorong Indonesia untuk melakukan perbandingan dan meminta nasihat dari lembaga dan pakar lain di bidang keselamatan dan keamanan stadion untuk melakukan reformasi sepak bola di Indonesia.***