media-nasional.com – Jaksa Penuntut Umum menyebut Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR mendukung rencana pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang dirancang oleh Ferdy Sambo .

Dugaan tersebut didasari oleh sejumlah kesempatan yang Bripka RR miliki untuk mengurungkan niat jahat Sambo, namun tak satupun dimanfaatkan.

Secara rinci, awalnya Bripka RR menolak permintaan Sambo untuk menembak Brigadir J. Kepada Sambo, Bripka RR berdalih tidak kuat mental untuk menembak Brigadir J.

Alhasil, Sambo meminta kepada Bripka RR untuk mendukungnya di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan, jika Brigadir J melawan. Kali ini, Bripka RR tidak membantah perintah Sambo.

Setelahnya, Sambo meminta Bripka RR untuk memanggil Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

Bripka RR pun langsung turun dari lantai 3 dengan menggunakan lift, untuk menemui Bharada E di teras rumah.

Namun, Bripka RR yang sudah tahu niat jahat Sambo, justru tidak menyampaikan kejahatan tersebut kepada Bharada E.

“Ricky Rizal Wibowo bukannya memberitahu niat dan rencana jahat dari Ferdy Sambo yang sebenarnya agar mencegah niat dan rencana jahat tersebut dilaksanakan, namun Ricky Rizal malah ikut mendukung keinginan Ferdy Sambo,” ujar Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022).

Alih-alih memperingatkan Bharada E, Bripka RR justru menyuruh Bharada E naik ke lantai 3 dengan menggunakan lift untuk menemui Sambo.

Bahkan, Bharada E sempat bertanya kenapa dirinya dipanggil oleh Sambo kepada Bripka RR.

Lagi-lagi, Bripka RR justru menyembunyikan niat jahat Sambo.

“Ricky Rizal yang sudah jelas mengetahui rencana merampas nyawa korban Nofriansyah Yosua Hutabarat sengaja tidak mau menceritakan secara jujur tentang keinginan Ferdy Sambo,” tuturnya.

“Ricky Rizal juga sengaja tidak menyarankan Richard Elizer untuk menolak bila ditanya keinginan Ferdy Sambo. Ricky Rizal tetap menyembunyikan rencana jahat Ferdy Sambo tersebut dengan menjawab, ‘enggak tahu’,” sambung Jaksa.

Selanjutnya, Bripka RR disebut mengajak Brigadir J untuk bergerak ke rumah dinas Sambo, Duren Tiga.

Lagi-lagi, Bripka RR dan terdakwa lain tidak mengingatkan Brigadir J perihal rencana Sambo membunuhnya.