media-nasional.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa kondisi Indonesia belum aman dari penyebaran Covid-19.

Pasalnya, Covid-19 varian baru yaitu XBB kembali terdeteksi di wilayah Tanah Air. Budi Gunadi pun memprediksi bahwa lonjakan Covid-19 akan terjadi pada Januari-Februari 2023, mendatang.

“Tapi ujiannya nanti, akan kita lihat di awal tahun. Kita tahu Singapura yang tadinya hanya ratusan kasusnya sekarang naik menjadi 6 ribu kasus per hari lebih tinggi dari Indonesia yang cuma 2 ribu kasus per hari padahal penduduk Singapura 5 juta, sedangkan penduduk kita 270 juta,” katanya, dikutip pada Minggu, 23 Oktober 2022.

Meski demikian, Budi Gunadi tetap optimis bahwa Indonesia dapat mencegah munculnya lonjakan Covid-19 pada tahun depan tersebut.

“Mudah-mudahan nanti di Januari- Februari 2023 kita bisa mencegah kenaikan kasus dengan baik seperti di bulan Juli – Agustus tahun ini. Sehingga Indonesia akan menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang selama 12 bulan berturut-turut tidak mengalami ada lonjakan kasus,” ujarnya.

Oleh karena hal tersebut, Budi Gunadi meminta masyarakat Indonesia untuk selalu waspada terhadap Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Menkes juga menjelaskan bahwa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ) masih akan berlangsung.

Kebijakan tersebut diterapkan sebagai upaya antisipasi jika nantinya Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19.

” PPKM ini untuk sementara masih tetap tidak dicabut seluruhnya, karena kita masih menunggu nanti Januari – Februari 2023 apakah ada kenaikan kasus lagi atau tidak,” ucapnya.

“Tapi di mata kami lebih penting substansinya daripada administrasinya. Substansinya sekarang kita hidupnya sudah normal bahwa ada PPKM di sini anggap saja sebagai ‘payung’ yang nanti kalau hujan kita bisa buka lagi. Tapi hidup kita sekarang sudah normal sekali dengan status PPKM yang ada sekarang,” tuturnya.

Sebagai informasi, Indonesia sempat mengalami lonjakan Covid-19 pada beberapa waktu lalu dengan jumlah kasus hampir 600.000 per hari.

Namun kini, kasus Covid-19 di Indonesia telah menurun. Diketahui, kasus virus asal China di Tanah Air itu telah di mencapai angka di bawah 2.000 per hari dengan angka kematian 17 hingga 18 orang.

Sementara, pasien yang dirawat di rumah sakit sudah berada di angka 3.100 dari sebelumnya mencapai 100.000 orang.

“Jadi itu adalah pencapaian yang kita raih di masa pandemi ini, dan seluruh dunia juga mengakui bahwa pencapaian ini termasuk yang paling baik khususnya di gelombang terakhir varian omicron BA.4 dan BA.5,” kata Menkes.***