media-nasional.com – Rusia mengatakan pada hari Jumat (28/10/2022) bahwa pihaknya telah selesai memanggil pasukan cadangan untuk berperang di Ukraina.

Ini setelah Rusia mengerahkan ratusan ribu pasukan dalam sebulan dan mengirim lebih dari seperempat dari mereka ke medan perang dalam kampanye mobilisasi pertama sejak Perang Dunia Kedua.

Dilansir dari Reuters, Amerika Serikat, sementara itu, mengumumkan akan mengirim lagi 275 juta dollar AS bantuan militer ke Ukraina, termasuk senjata, amunisi dan peralatan dari inventaris Pentagon.

Hal ini membawa bantuan militer AS ke negara di bawah pemerintahan Biden menjadi lebih dari 18,5 miliar dollar AS.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington sedang bekerja untuk menyediakan Ukraina dengan kemampuan pertahanan udara yang dibutuhkan, dengan dua NASAMS anti-pesawat canggih awal siap untuk pengiriman ke negara itu bulan depan.

Dia mengatakan Amerika Serikat juga bekerja dengan sekutu dan mitra untuk memungkinkan pengiriman sistem pertahanan udara mereka sendiri ke Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia ragu Moskwa sudah selesai memanggil tentara.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi setiap malam, dia mengatakan pasukan Rusia sangat tidak siap.

“Hal ini memungkinkan kita untuk menganggap bahwa segera Rusia mungkin membutuhkan gelombang baru orang untuk dikirim ke perang,” ujarnya.

Dorongan mobilisasi yang memecah belah telah menyebabkan puluhan ribu orang melarikan diri dari negara itu dan memunculkan protes publik pertama yang berkelanjutan terhadap perang.

“Tugas yang Anda tetapkan untuk (memobilisasi) 300.000 orang telah selesai. Tidak ada tindakan lebih lanjut yang direncanakan,” kata Menteri Pertahanan Sergei Shoigu kepada Presiden Vladimir Putin pada pertemuan yang disiarkan televisi di Kremlin.

Dia mengatakan 82.000 telah dikirim ke zona pertempuran dan sisanya sedang berlatih.