Ribuan Pekerja Prancis Mogok, Tuntut Kenaikan Upah Gegara Inflasi

media-nasional.com – Ribuan pekerja yang mogok mengadakan unjuk rasa di seluruh Prancis untuk menuntut upah yang lebih tinggi akibat melonjaknya inflasi .

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (19/10/2022), pemogokan itu menyebabkan lebih sedikit gangguan transportasi daripada yang dikhawatirkan, meskipun serikat pekerja telah bersumpah akan mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Presiden Emmanuel Macron dalam beberapa minggu mendatang – khususnya atas reformasi pensiun yang menuai pro dan kontra.

“Sayang sekali harus melakukan blokade agar sesuatu terjadi,” kata Nadine, seorang karyawan berusia 45 tahun di industri pengerjaan logam yang berada di antara lebih dari 1.000 demonstran di Strasbourg, Prancis timur laut pada Selasa (18/10) waktu setempat.

“Tapi hari ini jika kita tidak memblokir apa pun, tidak ada yang mendengarkan,” cetusnya.

Di antara kerumunan sekitar 1.800 orang yang berbaris di kota Montpellier, Prancis selatan, Magali Mallet, seorang sekretaris medis, mengatakan dia ada di sana karena banyak pekerja “hidup di ujung pisau”.

Kementerian Dalam Negeri Prancis menyatakan sekitar 107.000 orang ikut serta dalam aksi demo di seluruh negeri, termasuk 13.000 orang di Paris.

“Kami akan mengupayakan kenaikan gaji 10 persen. Dengan meningkatnya biaya hidup, dan biaya energi, kami membutuhkannya – semakin banyak pekerja miskin,” kata Laurent Leger (59) di aksi demo di Paris.

Para demonstran antikapitalis juga bergabung dengan aksi demo di Paris, menyemprotkan grafiti dan menghancurkan kaca-kaca jendela di sebuah bank dan sebuah dealer BMW sebelum dibubarkan oleh polisi anti huru hara.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan 11 orang ditangkap di Paris dan sembilan petugas terluka dalam bentrokan dengan para pengunjuk rasa, dengan empat penangkapan di tempat lainnya.

Aksi ini terjadi setelah para pekerja di beberapa kilang minyak dan depot yang dioperasikan oleh raksasa energi TotalEnergies memilih untuk memperpanjang aksi pemogokan mereka yang sekarang memasuki minggu ketiga.

Mogok kerja itu telah secara serius mengganggu distribusi bahan bakar di seluruh negeri, terutama di Prancis utara dan tengah dan wilayah Paris.