media-nasional.com – Ia meninggal dalam usia 24 tahun.
Kabar duka ini disampaikan sesama kontestan Produce 101 Season 2 , Park Hee Seok dan Kim Do Hyun, kewat akun Instagram mereka.
“Berita kematian, almarhum Lee Ji Han .
30 Oktober 2022
Ji Han telah meninggalkan dunia ini untuk pergi ke tempat yang nyaman. Tolong ucapkan selamat tinggal padanya saat dia pergi ke tempat terakhirnya.
Yang berduka: Lee Jong Cheol, Cho Mi Eun, Lee Ga Young
Lokasi: Aula pemakaman RS Myeongji 8
Karena ruang terbatas, pengunjung akan diizinkan masuk mulai pukul 14.00 KST besok,” tulis Park Hee Seok, dikutip Koreaboo .
Menurut laporan eksklusif TV Report, Lee Ji Han dipastikan tewas selama insiden kerusuhan di Itaewon yang terjadi pada Sabtu malam hingga Minggu (30/10/2022) dini hari.
Agensi Lee Ji Han , 935 Entertainment, juga telah mengonfirmasi kabar duka ini.
Berikut pernyataannya:
“Memang benar Lee Ji Han meninggal dalam kecelakaan Itaewon pada 29 Oktober.
Kami berharap itu tidak benar, tetapi ketika kami mendengar beritanya, kami sangat terkejut.
Kami akan membahas kejadian ini secara hati-hati karena keluarganya sangat sedih.
Kami berdoa untuk almarhum.”
Profil Lee Ji Han
Dikutip dari KProfiles , Lee Ji Han lahir pada 3 Agustus 1998.
Ia memiliki golongan darah A dan tinggi badan 181 cm.
Saat berpartisipasi di Produce 101 Season 2 yang tayang 2017, Lee Ji Han menempati peringkat ke-98, sebagaimana dilansir Allkpop .
Sejak muncul sebagai kontestan Produce 101, ia aktif sebagai aktor.
Lee Ji Han pernah tampil di web drama Today Was Another Nam Hyun Day.
Ia memulai debutnya di industri layar kaca pada 2019 saat membintangi web drama The Butterfly Dream.
Akting memang menjadi spesialisasi Lee Ji Han .
Selain itu, ia juga memiliki hobi menonton film dan membaca.
Korban Terus Bertambah
Korban tragedi Halloween di Itaewon terus bertambah.
Hingga Minggu (30/10/2022) pukul 17.00 KST, setidaknya 153 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 103 terluka.
Dikutip dari Korea Herald , korban tewas termasuk 20 warga negara asing (WNA) yang diketahui berasal dari Iran, China, Rusia, Norwegia, dan Uzbekistan.
Pemadam kebakaran setempat menerima laporan pertama mengenai insiden di Itaewon pada Sabtu (29/10/2022) 22.22 KST.
Petugas pun merespons laporan pertama itu pada pukul 22.38 KST.
Kemudian, meningkatkan tanggapan atas tragedi Itaewon ke tahap tiga pada pukul 23.50 KST.
Sebanyak 848 personel, termasuk 364 petugas damkar, dikerahkan untuk menangani tragedi di Itaewon.
Selain itu, 142 ambulans dari seluruh negeri juga turut dikerahkan.
Diperkirakan, ada 100.000 orang berkumpul di Itaewon untuk merayakan Halloween.
Ini menjadi acara terbesar pertama di Korea Selatan sejak pandemi melanda negeri Ginseng selama tiga tahun terakhir.
Presiden Korea Selatan Tetapkan Masa Berkabung Nasional
Masa berkabung nasional buntut dari tragedi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan akan dilakukan mulai 30 Oktober-5 November 2022.
Menurut Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duk-soo, selama masa berkabung, seluruh institusi publik dan kantor diplomatik akan mengibarkan bendera setengah tiang.
Selain itu, seluruh acara yang dinilai tidak mendesak juga akan ditunda.
Han juga mengungkapkan seluruh pelayan publik serta pegawai untuk institusi publik akan mengenakan pita sebagai bentuk duka cita selama masa berkabung dilakukan.
Sebelumnya, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol juga telah mengumumkan masa berkabung nasional.
Pada kesempatan tersebut, Yoon menganggap tragedi yang menewaskan 151 orang itu tidak perlu terjadi.
“Ini sangatlah mengerikan. Tragedi dan bencana ini seharusnya tidak pernah terjadi,” tuturnya, dilansir Tribunnews.com .
Sebagai pemimpin Korea Selatan, Ia mengaku terpukul atas insiden yang terjadi.
“Sebagai presiden yang bertanggung jawab atas hidup dan keamanan warganya, hati saya dan diri saya akan berjuang mengatasinya di atas rasa duka yang masih ada,” jelasnya.
Ia juga menambahkan insiden Itaewon ini akan menjadi prioritas utama untuk diselesaikan.
“(Insiden ini) akan menjadi prioritas utama dalam penyelesaian dan langkah-langkah lanjutannya,” kata Yoon.
Reaksi Dunia
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menulis di Twitter, “Peristiwa tragis di Seoul mengejutkan kita semua.”
“Pikiran kami bersama banyak korban dan keluarga mereka,” kata Scholz.
“Ini adalah hari yang menyedihkan bagi Korea Selatan. Jerman mendukung mereka.”
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menawarkan dukungan “sepenuh hati” kepada Korea Selatan setelah insiden tragis itu.
“Pikiran yang tulus untuk penduduk Seoul dan orang-orang Korea setelah tragedi di Itaewon. Prancis ada di sisi Anda,” cuit Macron di Twitter, dikutip DW .
Presiden AS, Joe Biden, menyampaikan belasungkawa terdalamnya kepada keluarga yang kehilangan.
“Kami berduka dengan rakyat Republik Korea dan mengirimkan harapan terbaik kami untuk pemulihan cepat bagi semua orang yang terluka,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat “berpihak pada Republik Korea selama masa tragis ini.”
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mencuit, “Semua pikiran kami dengan mereka yang saat ini menanggapi dan semua warga Korea Selatan pada saat yang sangat menyedihkan ini.”
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan dia “sangat sedih” dengan tragedi itu.
“Sangat sedih dengan peristiwa mengerikan di pusat kota Seoul. Apa yang dimaksudkan sebagai perayaan berubah menjadi tragedi dengan begitu banyak korban muda,” cuitnya.
Borrel melanjutkan, “Kami bersama rakyat Republik Korea pada saat yang sulit ini.”
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menulis, “Kami bersama korban dan belasungkawa kami yang terdalam kepada keluarga dan teman-teman yang meninggal dan terluka, serta kepada orang-orang (Korea Selatan) karena mereka berduka atas tragedi yang mengerikan ini.”
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Masa Berkabung Nasional Buntut Tragedi Itaewon hingga 5 November 2022, PNS Korsel Wajib Pakai Pita
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Yohanes Liestyo)
Terungkap Fakta Gang Lokasi Tragedi Pesta Halloween Itaewon, Hanya Lebar 4 Meter, Mobil Sulit Masuk
Privacy Policy
We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here