media-nasional.com – Alaska dikenal sebagai salah satu penghasil kepiting dengan harga yang mahal.
Namun, panen raya kepiting salju di Alaska baru-baru ini terpaksa dihentikan untuk pertama kalinya.
Cuaca ekstrem membuat proses penangkapan semakin sulit dan berisiko, sekaligus hilangnya miliaran kepiting dari perairan es di wilayah itu dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut laporan yang sama, jumlah populasi kepiting salju di Laut Bering menurun secara drastis.
“Populasi kepiting salju telah menurun dari sekitar 8 miliar pada 2018, menjadi 1 miliar pada 2021,” kata peneliti Benjamin Daly.
Penemuan itu merupakan hal yang mengejutkan, sebab kepiting salju diketahui memiliki populasi paling melimpah di Laut Bering dibandingkan spesies kepiting lainnya.”Kepiting salju sejauh ini merupakan yang paling melimpah dari semua spesies kepiting Laut Bering yang ditangkap secara komersial,” ujarnya menambahkan.
Berdasarkan pengamatan pada 2021 dan 2022, populasi kepiting salju jantan dewasa menurun sekitar 40 persen, dengan perkiraan 45 juta pon yang kini tersisa di Laut Bering .
Kepiting salju merupakan hewan yang hidup di tempat dingin dengan suhu di bawah 2 derajat celcius.
Suhu yang memanas dan es laut mencair diduga menjadi penyebab populasi kepiting salju menurun.
Selain kepiting salju, penangkapan kepiting berjenis raja merah di Teluk Bristol juga telah dihentikan selama dua tahun terakhir.***