media-nasional.com – Kekuasaan Vladimir Putin dinilai tetap mencengkram di Rusia walaupun negara tersebut mengalami kemunduran militer di Ukraina .

Kemunduran militer Rusia berupa mobilisasi yang gagal hingga pertikaian politik.

Namun, keadaan itu bisa berubah dengan cepat jika terjadi isyarat kekalahan total dalam perang.

Banyak sumber menyebut posisi Putin sebagai presiden Rusia berada di ujung tanduk selama dua dekade lebih dia berkuasa.

Terlebih lagi, pasukannya telah didorong kembali menuju ke Kyiv dengan persenjataan berat.

Namun menurut sumber tersebut, termasuk dari diplomat Barat dan pejabat pemerintah saat ini dan mantan pejabat, mengatakan tidak ada ancaman nyata yang terlihat dari lingkaran dalamnya, militer atau dinas intelijen.

“Untuk saat ini, Putin tergantung di sana,” kata Anthony Brenton, mantan duta besar Inggris untuk Rusia .

Anthony Brenton mengatakan dia yakin pemimpin Rusia berharap untuk bernegosiasi mengenai Ukraina .

Anthony Brenton juga berpendapat mungkin negosiasi juga akan dilakukan dengan Amerika, dan berharap nasib medan perang Moskow yang lesu akan meningkat meskipun apa yang dikatakan Barat adalah kurangnya tenaga kerja, perangkat keras dan bahkan rudal.

Kekuasaan Vladimir Putin sejak tahun 1999, diketahui dalam masa kepemimpinannya telah melewati banyak krisis dan perang.

Serta menghadapi lebih dari sekali menghadapi protes jalanan besar sebelum secara efektif melarang oposisi nyata.

Invasi ke Ukraina sejak 24 Februari bagaimana pun telah menciptakan kebuntuan Timur-Barat yang paling tegang sejak krisis rudal Kuba tahun 1962 dan memicu sanksi Barat yang paling keras terhadap Rusia .

Pasukannya telah mengalami kemunduran yang memalukan serta kerugian besar, dan ratusan ribu orang Rusia telah melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari pertempuran.

Putin juga terlibat dalam perang nuklir yang oleh beberapa orang ditafsirkan sebagai tanda keputusasaan.***