Komandan Rusia soal Tujuan Invasi: Ukraina Bersahabat-Lepas dari Barat

media-nasional.com – Komandan baru pasukan Rusia di wilayah Ukraina kembali menegaskan tujuan dari operasi militer khusus di negara tetangganya itu, yang dilancarkan sejak Februari lalu. Apa tujuan itu?

“Warga Rusia dan Ukraina adalah satu,” ujar Jenderal Sergey Surovikin yang kini menjadi komandan pasukan Rusia di Ukraina, dalam pernyataan yang disiarkan televisi pemerintah seperti dilansir CNN, Rabu (19/10/2022).

“Kami hanya menginginkan satu hal, agar Ukraina independen dari Barat dan NATO, dan bersahabat dengan negara Rusia,” ujarnya.

Jenderal Surovikin menjabat sebagai komandan operasi militer Rusia di Ukraina sejak sepekan lalu, menyusul penunjukan yang disetujui oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu — sekutu Presiden Vladimir Putin .

“Kami tidak berusaha untuk mendapatkan kemajuan dalam level tinggi,” ucapnya.

“Kami melindungi setiap tentara dan secara metodis ‘melibas’ musuh yang bergerak maju,” tegas Surovikin.

Dalam pernyataannya, Jenderal Surovikin juga membuat pengakuan langka atas tekanan yang dialami pasukan Rusia dari serangan-serangan pasukan Ukraina untuk merebut kembali wilayah selatan dan timur, yang diklaim Moskow telah dicaplok hanya beberapa minggu lalu.

Dia menggambarkan situasi operasi militer Rusia di Ukraina kini ‘tegang’.

“Situasi di daerah ‘Operasi Militer Khusus’ dapat digambarkan sebagai tegang,” sebutnya kepada saluran berita milik pemerintah Rusia, Rossiya 24, seperti dilansir kantor berita Reuters.

“Musuh tidak meninggalkan upaya-upaya untuk menyerang posisi pasukan Rusia,” ungkap Surovikin dalam pernyataannya.

Secara khusus, Jenderal Surovikin membahas soal situasi di Kherson, yang bulan lalu dicaplok Rusia dalam langkah yang tidak diakui internasional. “Situasi di daerah ini sulit. Musuh dengan sengaja menyerang infrastruktur dan bangunan tempat tinggal di Kherson,” sebut.

Sementara itu, posisi pasukan Rusia di Kupiansk dan Lyman di Ukraina timur dan daerah antara Mykolaiv dan Kryvyi Rih di provinsi Kherson disebut oleh Surovikin sebagai tempat yang terus diserang Ukraina.

Jenderal Surovikin tampaknya mengakui bahwa ada bahaya pasukan Ukraina bergerak maju menuju kota Kherson, yang terletak di dekat mulut Dnipro di tepi barat. Rusia merebut kota itu pada hari-hari awal invasi dan tetap menjadi satu-satunya kota besar Ukraina yang direbut pasukan Moskow secara utuh.

Pasukan Rusia di Kherson telah mundur sejauh 20 kilometer hingga 30 kilometer dalam beberapa minggu terakhir, dan berisiko terjepit di tepi barat sungai Dnipro sepanjang 2.200 kilometer yang membelah Ukraina.