media-nasional.com – Dia adalah Muh. Hasyim (59).
Secercah harapan sempat Hasyim rasakan pada tahun 2021 lalu.
Ia dinyatakan berhasil lulus seleksi Passing Grade (PG) tes Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021.
Namun, harapan itu sirna tatkala menjelang akhir 2022 ini, ia mendapatkan kabar bahwasanya pengangkatan menjadi PPPK tak kunjung mendapatkan kejelasan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu .
“Sudah 32 tahun, kurang lebih 6 bulan lagi kita ini pensiun.”
“Saya ini sudah 19 kali ikut tes untuk diangkat PNS ini, sampai lulus PG PPPK lalu,” ungkap Hasyim, yang saat ini diamanatkan sebagai Kepala SMKS 15 Taruna, Padang Serai Kota Bengkulu .
Apalagi, gaji yang saat ini ia terima juga masih dirasa kurang. Ditambah lagi dengan kenaikan harga-harga komoditi saat ini.
“Gaji sekarang ditambah tunjangan Kepala sekolah itu sekitar Rp 1,9 juta. Ya meskipun angka itu minim untuk mencukupi. Tapi alhamdulillah ada saja rejekinya,” kata Hasyim.
Ia menceritakan bukan hal yang gampang, sampai saat dirinya berhasil lulus dalam seleksi PPPK tahun lalu.
Hasyim harus beradaptasi dengan kecanggihan teknologi.
Yang mana saat tes lalu menggunakan sistem komputerisasi. Dengan semangatnya sebagai pendidik, semua itu bisa ia lalui dan berhasil lulus PG.
“Dulu gaji pertama kali itu Rp 21 ribu, waktu itu rumah saya di Sukaraja, nah ongkos nya itu Rp 25 dulu. Sampai sekarang Alhamdulillah, rejeki nambah ya, ” ucap pria kelahiran tahun 1963 ini.
Awal mula Hasyim terjun mengabdi untuk pendidikan Bengkulu dimulai dengan mengajar di SMP SMA Gama. Setelah beberapa tahun mengajar, tahun 2001 diajak untuk bergabung dan mengajar di SMP Jagakarsa, Sawah Lebar Kota Bengkulu .
Kemudian, pada tahun 2009 dilanjutkan mengajar di SMA Budi Mulia. Di SMA Budi Mulia ini, ia menjadi Kepala sekolah 9 tahun, dua periode kepemimpinan.
Lalu, dipanggil yayasan untuk dilantik di SMK 15 Taruna Padang Serai, Kota Bengkulu .
“Jadi kalau mengabdi itu ya karena memang pendidikan kita guru ya kewajiban kita. Mulai dari mengajar di sekolah pertama saya mengajar itu,” ucap Hasyim.
Perjuangan untuk menuntut diangkat menjadi PPPK bukan Hasyim sendiri. Namun ada 524 orang guru honorer lainnya juga menyerukan hal serupa.
Apalagi, hingga saat ini juga belum ada jaminan bahwa mereka dapat mendapatkan haknya menjadi PPPK .
“Ya memang perjuangan ini panjang, apalagi saya akan pensiun. Tapi ini buat menyemangati kawan-kawan lain, untuk perjuangan hak kami,” ungkapnya.
Demo Gubernur Bengkulu
Diberitakan TribunBengkulu.com sebelumnya, guru honorer yang lulus Passing Grade (PG) tes Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 melakukan orasi di depan Kantor Gubernur Bengkulu , Senin (17/10/2022).
Juru bicara Guru honorer yang lulus PG seleksi PPPK 2021, Yuniana mengungkapkan kekecewaannya atas ketidakpastian nasib mereka. Apalagi, dua minggu lalu mereka sudah dijanjikan untuk solusi atas persoalan ini.
“Hasil audiensi terakhir itu, ada informasi kalau anggaran itu ada. Bahkan naik DAU itu jadi Rp 28,1 miliar, ” sesal Yuniana, saat sampaikan orasi di depan Kantor Gubernur Bengkulu .
Hal serupa juga disampaikan oleh guru honorer lainnya, Febi Saputra dari Kabupaten Mukomuko, ia mengatakan jika ia dan kawan-kawan guru honorer ini sangat perlu kepastian dari pengangkatan PPPK ini
“Proses yang kami lalui tidak mudah, semua tahapan kami ikuti. Tapi kok tidak ada kepastian. Kami kecewa,” ungkapnya.
Kecewa Tak Ketemu Gubernur
Kekecewaan nampak jelas dari sejumlah guru honorer yang dinyatakan lulus Passing Grade (PG) tes Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021, dikarenakan tidak dapat bertemu dengan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Juru bicara guru honorer lulus PG tes PPPK 2021 Yuniana mengatakan, pihaknya berharap dengan aksi unjuk rasa yang digelar hari ini Senin (17/10/2022) di Kantor Gubernur Bengkulu , dapat menemukan titik terang akan nasib mereka.
“Ini belum direalisasikan, karena memang pak gubernur sedang dinas luar, itu yang disampaikan oleh pihak pemprov tadi. Harapan kita bisa diakomodir tahun ini. Kalau tidak bisa langsung putus di sini kami akan ke Kemenpan-RB,” kata guru honorer Yuniana.
Meskipun tidak dapat langsung bertemu dengan Gubernur Bengkulu , namun perwakilan massa unjuk rasa guru honorer sudah melakukan audiensi bersama jajaran Pemprov Bengkulu .
Bersama Asisten I, Khairil Anwar, Kaban BKD Provinsi Bengkulu , Gunawan Suryadi, dan Kabid GTK Dikbud Provinsi Bengkulu , M Syafiri.
“Kita akan berkoordinasi dengan pihak Diknas tentang jumlah formasi yang dibutuhkan. Setelah fix di tingkat dinas Dikbud. Nanti baru diajukan kepada Gubernur,” beber Yuniana.
Dari hasil audiensi tersebut, didapati keputusan untuk mendata jumlah kuota untuk PPPK guru di Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu . Dan sekaligus mempertimbangkan permintaan dari para guru honorer lulus PG PPPK ini.
“Intinya sekarang kita berkoordinasi dengan Diknas tentang usulan ini, karena kan belum ada pengajuan dari Diknas. Ya kita akan memperjuangkan ini, selagi ada waktu,” tukasnya.
Terpisah, Asisten I Pemprov Bengkulu , Khairil Anwar memastikan bahwa permintaan dari para guru honorer lulus passing grade ini sampai ke Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
“Jadi ini penyampaian aspirasi dari kawan kawan guru honorer, ada 524 orang. Memang yang dinyatakan lulus, tapi belum diangkat ya. Bukan tidak diangkat ya, bukan dihapuskan ya,” jelas Khairil.
Dengan ini, lanjutnya, para guru honorer lulus PG ini akan tetap ada peluang untuk pengangkatan, yang secara teknis akan diakomodir ke Dikbud Provinsi Bengkulu .
‘Dan itu nanti jadi bahan untuk pertemuan dengan pak gubernur. Untuk mencari langkah langkah apa yang akan dilakukan, jadi saat sudah sampai ke dubernur sudah ada nanti,” kata Khairil.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Kisah Hasyim Guru Honorer Lulus PPPK yang Tak Jua Diangkat: 32 Tahun Mengabdi, 6 Bulan Lagi Pensiun
Ribuan PPPK Guru Bandar Lampung Belum Terima Gaji, Minta Tolong pada Hotman Paris: Tolong Kami Bang
Privacy Policy
We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here
Ribuan PPPK Guru Bandar Lampung Belum Terima Gaji, Minta Tolong pada Hotman Paris: Tolong Kami Bang
Beri Bantuan ke Guru PPPK Terkait Gaji, Hotman Paris Apresiasi Kemendagri: Hebat, Bergerak Cepat
Menkeu Sri Mulyani Siapkan Rp 25,74 Triliun untuk Gaji PPPK Tahun Depan
Guru Madrasah Swasta di Aceh Timur Mengadu ke DPRK, Tak Bisa Ikut Pendataan Pegawai Non ASN
Berkat ‘Hotman 911’, Hotman Paris sampai Dibuatkan Lagu oleh Guru Honorer, Minta Tolong Hal Ini
Ratusan Guru Honorer FSLP Demonstrasi di Depan DPRD Padang, Protes SK Tak Kunjung Turun
Walkot Bogor Bima Arya Tinjau Kondisi Pengungsi dengan Menteri Risma, akan Relokasi Korban Longsor
Fakta Surat Bharada E: Ditulis di Rutan Bareskrim 2 Hari Jelang Sidang dan Tak Bisa Tolak Perintah
Polisi Resmi Hentikan Proses Penyidikan Kasus KDRT Rizky Billar, Sebut Restorative Justice Selesai
Menyesal Habisi Brigadir J, Bharada E Menangis seusai ke Luar Ruang Sidang
Jasad Gadis Diukir Angka 1 dan 0, Sempat Hilang dan Ditemukan Tewas dalam Koper di Peranci
Bharada E Sampaikan Permohonan Maaf ke Keluarga Yosua: Saya Hanya Anggota Tak Bisa Tolak Jenderal