Hadapi Serangan Balasan Ukraina, Rusia Evakuasi Warga Kherson

media-nasional.com – Otoritas yang ditunjuk Rusia di wilayah Kherson, Ukraina selatan mengatakan mereka berencana untuk mengevakuasi sekitar 50.000 warga sipil karena serangan balasan Ukraina .

“Kami memperkirakan akan mengevakuasi antara 50.000 dan 60.000 orang ke tepi kiri Dnipro,” kata pejabat pro-Kremlin, Vladimir Saldo di saluran Telegram “Solovyov Live”, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (19/10/2022).

Saldo mengatakan dia memperkirakan evakuasi akan memakan waktu enam hari. Kantor berita Rusia, RIA Novosti melaporkan bahwa evakuasi dengan kapal sudah dimulai.

Mengutip para pejabat pro-Rusia lainnya, dikatakan bahwa para pengungsi dapat melakukan perjalanan ke Rusia.

RIA Novosti mengatakan penduduk setempat telah menerima pesan teks yang menyerukan mereka untuk mengungsi “sebelum tentara Ukraina mulai membombardir”.

Sebelumnya, komandan militer Rusia untuk operasi Ukraina mengatakan pada hari Selasa (18/10) bahwa pasukan Rusia sedang merencanakan “evakuasi yang aman”.

Kota Kherson dan wilayah sekitarnya direbut oleh pasukan Rusia pada awal konflik di musim semi.

Pasukan Ukraina kemudian melakukan serangan balik di Ukraina selatan dan telah bergerak maju lebih dekat ke Kherson.

Sebelumnya, komandan baru pasukan Rusia di Ukraina membuat pengakuan langka atas tekanan yang mereka alami dari serangan-serangan pasukan Ukraina untuk merebut kembali wilayah selatan dan timur, yang diklaim Moskow telah dicaplok hanya beberapa minggu lalu.

“Situasi di daerah ‘Operasi Militer Khusus’ dapat digambarkan sebagai tegang,” Sergei Surovikin, jenderal angkatan udara Rusia yang sekarang memimpin pasukan invasi Rusia, mengatakan kepada saluran berita milik pemerintah Rusia, Rossiya 24, seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (19/10/2022).

Tentang Kherson, Surovikin mengatakan: “Situasi di daerah ini sulit. Musuh dengan sengaja menyerang infrastruktur dan bangunan tempat tinggal di Kherson.”

Posisi pasukan Rusia di Kupiansk dan Lyman di Ukraina timur dan daerah antara Mykolaiv dan Kryvyi Rih di provinsi Kherson disebut oleh Surovikin sebagai tempat yang terus diserang Ukraina.