media-nasional.com – Juru bicara Perdana Menteri Inggris angkat bicara tentang pemukulan terhadap seorang pengunjuk rasa pro-demokrasi Hong Kong di halaman konsulat China di Manchester , Inggris pada Senin, 17 Oktober 2022.

Dia menyebut bahwa insiden ini dirasa sangat memprihatinkan.

Kepolisian Inggris pun melakukan penyelidikan atas insiden pada Minggu, 16 Oktober 2022 tersebut.

Kabar ini mengemuka usai beredarnya rekaman video di media sosial yang menunjukkan sekelompok orang memukuli seorang pria yang sudah tergeletak di gerbang konsulat China .

“Laporan-laporan ini jelas sangat memprihatinkan,” kata juru bicara Downing Street.

Juru bicara tersebut menambahkan bahwa pihaknya tidak dapat berbicara lebih lanjut, tetapi penyelidikan oleh kepolisian sedang dilakukan.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Inggris belum berkomentar untuk saat ini.

Berbagai sumber melaporkan bahwa seorang aktivis Hong Kong mengatakan dirinya telah diserang oleh pria tak dikenal yang keluar dari gedung konsulat.

“Mereka menyeret saya ke dalam. Mereka memukuli saya,” katanya kepada penyiar setelah kejadian itu.

Polisi mengatakan mereka mengetahui insiden tersebut terjadi di Konsulat China di Manchester pada Minggu, 16 Oktober 2022 sekitar pukul 15.00 waktu setempat.

Pasukan itu mengatakan petugasnya segera meredakan situasi. Polisi mengatakan mereka melakukan penyelidikan untuk memahami keadaan sepenuhnya.

Rekaman video yang beredar di Twitter menunjukkan video seorang pria berambut abu-abu dengan topeng menendang dan meruntuhkan spanduk pengunjuk rasa dan bentrok di gerbang konsulat.

Pascakejadian itu, ada sekelompok pria terlihat meninju seorang pengunjuk rasa yang tergeletak di tanah di dalam pagar konsulat, kejadian tersebut disaksikan oleh pria berambut abu-abu itu.

Demonstrasi tersebut terjadi hari Kongres Partai Komunis yang diadakan setiap lima tahun sekali mulai digelar.

Presiden China Xi Jinping berpidato pada Minggu, 16 Oktober 2022. Dirinya memuji transisi besar dari kekacauan ke pemerintahan di Hong Kong , menyusul tindakan keras terhadap protes pro-demokrasi.

“Kami tidak mengetahui situasi yang Anda gambarkan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.***