media-nasional.com – Sebanyak 900 orang didiagnosis terjangkit demam berdarah dengue (DBD) di Bangladesh dalam 24 jam terakhir pada Selasa (18/10), sekaligus menjadi angka kasus harian tertinggi hingga sejauh ini pada tahun 2022, demikian disampaikan Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan (Directorate General of Health Services/DGHS) Bangladesh.

Menurut data yang dilaporkan DGHS, institusi di bawah Kementerian Kesehatan Bangladesh, di Dhaka saja terdapat 528 orang yang didiagnosis menderita DBD pada Selasa.

Dengan kasus-kasus baru yang dilaporkan hingga Selasa pukul 08.00 waktu setempat, kata DGHS, jumlah penularan DBD melonjak menjadi 26.938 kasus di Bangladesh.

Sejumlah rumah sakit di seluruh penjuru negeri telah memulangkan 23.612 pasien DBD seusai menjalani perawatan pada periode 1 Januari hingga 18 Oktober tahun ini.

Pada Oktober dilaporkan adanya 10.846 kasus DBD, sementara pada September tercatat sebanyak 9.911 orang terinfeksi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk itu serta terkonfirmasi adanya 99 kematian akibat DBD hingga sejauh ini untuk tahun 2022.

Selain 44 kematian yang dilaporkan sejauh ini pada Oktober, terdapat 34 kematian pada September, 11 kematian pada Agustus, sembilan kematian pada Juli, dan satu kematian pada Juni, kata DGHS

Negara Asia Selatan dengan populasi sekitar 170 juta penduduk itu sangat rentan terhadap virus tersebut karena keselamatan hayati (biosecurity) yang tidak memadai dan pengawasan penyakit yang kurang baik.

Dalam kasus yang parah, DBD dapat menyebabkan nyeri sendi, mual, muntah, ruam, masalah pernapasan, pendarahan, dan kegagalan organ.

Pemerintah Bangladesh meminta lembaga-lembaga negara untuk melakukan upaya yang lebih terkoordinasi guna mengendalikan wabah penyakit yang ditularkan oleh beberapa spesies nyamuk dengan genus Aedes itu.