media-nasional.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih mendalami lebih lanjut soal penyebab gagal ginjal akut yang kini kasusnya sedang tinggi dialami oleh kalangan anak-anak.

Berdasarkan keterangan Juru Bicara Kementerian Kesehatan , dr.M Syahril mengatakan bahwa pihaknya dengan para ahli epidemiologi, Badan POM, IDAI dan Puslabfor tengah bekerjasama untuk memeriksa penyebab kasus gagal ginjal akut tersebut.

Tak hanya itu, Syahril membeberkan bahwa pihaknya juga tengah melakukan pemeriksaan laboratorium hingga mengecek jenis obat-obatan yang dikonsumsi oleh anak-anak sebelum menderita gagal ginjal.

“Saat ini Kemenkes bersama tim tengah melakukan penyelidikan epidemologi kepada masyarakat, tim akan menanyakan berbagai jenis obat-obatan yang dikonsumsi,” katanya, dikutip pada Rabu, 19 Oktober 2022.

Kemudian, pihak Kemenkes juga akan mengecek kembali riwayat penyakit yang pernah diderita oleh anak-anak.

“Maupun penyakit yang pernah diderita 10 hari sebelum masuk RS. Harapannya hasilnya bisa segera kami dapatkan sebagai informasi untuk penanganan selanjutnya,” ujarnya.

Lantaran penyebab penyakit gagal ginjal akut yang masih belum disimpulkan, maka Syahril meminta kepada orang tua untuk selalu waspada kepada anak mereka.

Terlebih, bagi orang tua yang memiliki anak dengan usia 0-18 tahun, diminta untuk selalu memantau kondisi sang buah hati apalagi soal gejala yang mengarah pada penyakit gagal ginjal akut .

“Gagal ginjal akut pada anak ini memiliki gejala yang khas yakni penurunan volume urin secara tiba-tiba. Bila anak mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut,” ucapnya.

Selain volume urine yang berkurang, gagal ginjal akut pada anak juga memiliki beberapa gejala lainnya, di antaranya sebagai berikut ini;

– Batuk,- Pilek,- Diare,- Mual dan muntah,- Demam yang berlangsung 3-5 hari,- Sering mengantuk.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta pun meminta kepada seluruh orang tua untuk mengantisipasi munculnya kasus gagal ginjal pada anak dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Kepada orang tua perlu memperhatikan kesehatan anak, menerapkan PHBS,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia.

Adapun, perilaku-perilaku PHBS adalah mencuci tangan sebelum makan dan memilih makanan yang bersih dengan kematangan sempurna.

Selain itu, para orang tua juga dianjurkan untuk memenuhi cairan tubuh untuk anak-anak mereka.

Sebagai informasi, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mencatat ratusan anak terkena penyakit gagal ginjal akut misterius yang hingga saat ini penyebabnya masih belum diketahui pasti. ***