media-nasional.com – Demam sebenarnya bukan penyakit melainkan kondisi ketika tubuh sedang berusaha melawan infeksi yang menyerang.
Seseorang, baik orang dewasa maupun anak-anak, disebut mengalami demam ketika suhu tubuhnya melebihi 38 ° C.
Tubuh manusia memiliki beberapa cara untuk mempertahankan suhu yang normal dengan kerja otak, kulit, otot, dan pembuluh darah.
Ketika terjadi perubahan suhu akibat infeksi, tubuh kemudian merespon dengan cara:
- Meningkatkan atau menurunkan produksi keringat
- Memindahkan darah dari, atau lebih dekat ke, permukaan kulit
- Menghilangkan, atau menahan, air di dalam tubuh
- Mencari lingkungan yang lebih dingin atau lebih hangat
Penyebab anak
Demam yang terjadi pada anak merupakan proses ketika tubuhnya sedang berusaha mengontrol suhu.
Suhu tubuhnya yang menjadi sangat tinggi untuk sementara merupakan akibat dari:
- Senyawa kimia, yang disebut sitokin dan mediator, dibuat di dalam tubuh sebagai respons terhadap invasi dari mikroorganisme, keganasan, atau penyusup lainnya.
- Tubuh membuat lebih banyak makrofag yakni sel yang ‘berperang’ ketika ada penyusup di tubuh
- Tubuh sibuk mencoba membuat antibodi alami, yang melawan infeksi. Antibodi ini akan mengenali infeksi saat berikutnya mencoba menyerang.
- Banyak bakteri terbungkus dalam membran seperti mantel. Ketika membran ini terganggu atau pecah, isi yang keluar bisa menjadi racun bagi tubuh sehingga merangsang otak untuk menaikkan suhu.
Ada beberapa kondisi yang bisa memicu demam anak , antara lain:
- Penyakit menular
- Obat-obatan tertentu
- Serangan panas
- Transfusi darah
- Gangguan di otak
- Beberapa jenis kanker
- Beberapa penyakit autoimun
Manfaat demam
Demam bukan penyakit melainkan proses yang bermanfaat untuk tubuh karena merangsang pertahanan tubuh, mengirimkan sel darah putih, dan sel lainnya untuk melawan infeksi.
Memang kondisi ini akan sedikit membuat anak tidak nyaman sehingga lebih rewel karena suhu tubuhnya yang tinggi.
Namun orangtua tak perlu panik karena ini menandakan tubuh sedang bekerja membangun imunitas anak.
Selain suhu yang tinggi, berbagai gejala demam yang perlu dikenali yakni:
- Anak tidak aktik bergerak atau bicara seperti biasanya
- Anak menjadi lebih rewel, tidak napsu makan dan sering haus
- Tubuhnya yang terasa hangat atau panas sehingga anak mungkin terasa seperti ‘terbakar’
Apakah perlu diobati?
Demam memicu rasa tidak nyaman pada anak sehingga orangtua perlu meredakan kondisinya.
Terlebih lagi, anak usia 5 bulan-5 tahun memiliki risiko mengalami kejang, yang tidak ada kaitannya dengan epilepsi.
Namun harus dipahami jika mengobati demam tidak akan menghilangkan infeksi, mencegah kejang dan menyembuhkan penyakitnya lebih cepat.
Orangtua bisa melakukan beberapa cara alami untuk menurunkan suhu tubuh anak termasuk memastikan asupan cairannya tercukupi.
Meski sebenarnya bukan hal yang mengkhawatirkan, American Academy of Pediatrics menyarankan orangtua untuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila anaknya yang berusia kurang dari tiga tahun mencapai suhu lebih dari 38°C.
Pasalnya, demam pada bayi usia dini bisa menjadi tanda infeksi yang berbahaya.
Selain itu, ada beberapa kondisi lainnya yang disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter yaitu:
- Anak dari segala usia dan mengalami demam berulang di atas 40°C
- Anak berusia kurang dari dua tahun dan mengalami demam 38°C yang berlangsung lebih dari satu hari.
- Anak berusia dua tahun atau lebih dan mengalami demam 38°C yang berlangsung selama lebih dari tiga hari.
- Bayi rewel atau menangis dan tidak bisa ditenangkan dengan berbagai cara