7 Faktor yang Pengaruhi Ukuran Payudara

media-nasional.com – Ukuran dan bentuk payudara dapat mengalami perubahan sepanjang hidup.

Percaya atau tidak, payudara ternyata sudah mulai tumbuh di dalam rahim dengan perkembangan sistem saluran susu.

Kemudian, selama masa pubertas, payudara berubah berkat peningkatan kadar estrogen, atau hormon yang membangun lemak di jaringan ikat.

Umumnya ukuran payudara, areola, dan ukuran puting tumbuh lebih besar, sehingga itu semua membuat perubahan bentuk dan ukuran payudara agar lebih terlihat.

Kendati demikian, menurut seorang ahli bedah plastik dan kosmetik di Mount Sinai, Dr Marco Harmaty, MD, ukuran dan bentuk payudara sangat bervariasi, jadi sulit untuk menentukan pola dasar tertentu.

“kamu mungkin pernah mendengar bahwa ada bentuk payudara yang berbeda, seperti bulat atau teardrop, tetapi kenyataannya adalah, tidak ada panduan otoritatif untuk bentuk payudara,” catat dia.

Namun, ada satu karakteristik yang dimiliki oleh banyak payudara, yakni menjadi asimetris. Artinya, satu payudara terlihat berbeda dari yang lain.

Misalnya, payudara kiri mungkin terlihat lebih bulat dan lebih besar dibandingkan dengan payudara kanan.

Jadi, apabila salah satu payudara kamu terlihat berbeda dari yang lain, ketahuilah bahwa ini sangat umum dan kamu tidak sendirian.

Faktor-faktor yang dapat memperbesar payudara

Bagaimana ukuran dan penampilan payudara sangat bergantung pada beberapa faktor, mulai dari biologis hingga usia dan rutinitas olahraga.

Nah, seperti yang dilansir dari laman Self, berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi bagaimana ukuran payudara kamu bisa lebih besar.

1. Riwayat keluarga

Sama seperti gen yang membantu menentukan warna rambut dan kulit, seberapa tinggi, dan banyak karakteristik lainnya, gen juga berdampak pada ukuran payudara.

Itu tidak berarti kamu akan memiliki ukuran cup C jika orang lain dalam keluarga dekat kamu adalah cup C, tetapi itu lebih mungkin bagi kamu daripada seseorang yang berasal dari keluarga dengan riwayat cup A.

“Wanita sering kali terlahir dengan ukuran payudara yang bisa berubah seumur hidup mereka,” kata ahli onkologi bedah yang berspesialisasi dalam kanker payudara di Moffitt Cancer Center, Dr Nazanin Khakpour, MD, FACS.

Singkatnya, riwayat keluarga adalah salah satu indikator dari sekian banyak indikator dan ada faktor-faktor lain yang berkontribusi pada fluktuasi yang bisa terjadi dari waktu ke waktu.

2. Berat badan

Payudara adalah bagian rumit dari anatomi tubuh karena terdiri dari jaringan pendukung atau jaringan ikat, kelenjar dan saluran susu, serta jaringan lemak.

Setiap jenis jaringan di tubuh adalah hal yang unik. Apalagi, beberapa orang juga memiliki lebih banyak jaringan pendukung daripada lemak dan sebaliknya.

“Jika payudara kamu mengandung konsentrasi jaringan lemak yang lebih tinggi, maka kamu bisa melihat perbedaan ukuran payudara saat berat badan kamu naik atau turun.”

Demikian kata Sheryl Ross, MD, FACOG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) di Providence Saint John’s Health Center di Santa Monica, California.

Perlu diingat bahwa penurunan berat badan dapat terlihat berbeda untuk setiap orang.

Beberapa orang mungkin melihat payudara mereka lebih kecil atau berbentuk berbeda setelah kehilangan berat badan, sementara yang lain mungkin tidak.

Tetapi secara umum, kehilangan berat badan dalam jumlah besar dapat menyebabkan ukuran payudara lebih kecil.

3. Rutinitas olahraga

Jika kamu mulai mengangkat beban baru-baru ini dan menyadari bahwa payudara kamu tampak sedikit lebih kencang, mungkin ada hubungan antara olahraga dan tampilan payudara.

Melakukan latihan dada seperti chest press juga diketahui dapat memperkuat otot dada.

Ini merupakan empat otot utama yang berada di belakang jaringan payudara, yang memfasilitasi pernapasan dalam dan gerakan lengan.

“Jika otot-otot dada tumbuh, ini bisa menyebabkan payudara mendorong keluar sedikit lebih banyak dari biasanya,” ujar Dr Albert Matheny, RD, CSCS, dari SoHo Strength Lab.

Ingatlah bahwa latihan-latihan ini tidak akan benar-benar meningkatkan ukuran payudara, tetapi mungkin menumbuhkan otot-otot di belakang payudara.

Jika otot-otot itu menjadi lebih besar dan mendorong jaringan payudara lebih jauh dari sebelumnya, maka payudara kamu mungkin tampak sedikit lebih besar.

4. Siklus haid

Siklus haid juga dapat membawa perubahan yang cukup berbeda pada ukuran, tekstur, dan bentuk payudara.

Hopkins Medicine menjelaskan bahwa selama paruh pertama siklus, tubuh akan memproduksi estrogen, atau hormon yang merangsang ovulasi dan saluran susu di payudara.

Tetapi pada paruh kedua siklus (saat kamu mendekati menstruasi), progesteron merangsang pembentukan kelenjar susu yang dapat membuat payudara membengkak.

Jadi, payudara kamu mungkin untuk sementara terasa sedikit lebih besar karena pembengkakan.

Saat kamu sedang haid, payudara mungkin juga terasa sedikit lebih kenyal dari biasanya.

Namun pada akhirnya, payudara akan kembali ke ukuran dan tekstur normalnya setelah siklus berakhir.

5. Pengendalian kelahiran

Pengendalian atau kontrol kelahiran dapat melakukan lebih dari sekadar mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, serta membantu mengatur siklus haid.

“Metode KB hormonal seperti pil, suntikan, dan IUD hormonal sebenarnya dapat memengaruhi ukuran payudara kata ahli kesehatan perempuan, Jennifer Wider, MD.

“Ini disebabkan karena estrogen dan progesteron dalam KB hormonal dapat menyebabkan retensi air. Tetapi itu tidak mungkin bertahan lama, biasanya paling terlihat ketika seseorang mulai menggunakan pengendalian kelahiran,” tambah dia.

Konon, penelitian tentang kenaikan berat badan dan perubahan ukuran payudara saling bertentangan.

Dalam beberapa penelitian, orang melaporkan kenaikan berat badan saat menggunakan KB, tetapi penelitian lain menunjukkan beberapa orang kehilangan berat badan saat menggunakan KB.

Tidak jelas mengapa hal ini terjadi. Namun, para ahli berteori KB yang mengandung hormon progesteron dapat meningkatkan nafsu makan beberapa orang, yang mungkin menyebabkan penambahan berat badan dan perubahan ukuran payudara.

6. Kehamilan dan pascapersalinan

Perubahan ukuran payudara adalah beberapa tanda awal kehamilan.

“Payudara seseorang dapat tumbuh beberapa ukuran cup selama kehamilan karena beberapa faktor, termasuk kenaikan berat badan normal, retensi air, dan perubahan hormon” ujar Khakpour.

Selama kehamilan, kadar progesteron meningkat untuk membantu tubuh menghasilkan lebih banyak saluran susu dan lobulus, yang merupakan kelenjar yang menghasilkan susu.

Akibatnya, payudara mungkin menjadi lebih besar dan ukuran puting mungkin berubah, serta tampak lebih gelap.

“Payudara kamu bisa terus membengkak selama pascapersalinan jika kamu memutuskan untuk menyusui, tetapi biasanya itu kembali ke ukuran normal sekamur 3-6 bulan setelah berhenti menyusui,” kata dia.

7. Pengaruh usia

Tubuh terus menerus berubah, sehingga payudara mungkin terlihat berbeda di masa depan dibandingkan dengan penampilannya sekarang.

Saat mendekati masa menopause, perubahan hormon dapat memengaruhi ukuran dan bentuk payudara kamu.

Menurut Hopkins Medicine, ketika kadar estrogen turun, jaringan ikat di payudara juga menjadi dehidrasi dan kehilangan elastisitas.

Selain itu, jaringan payudara akan menyusut dan kehilangan sebagian bentuknya.

“Payudara kebanyakan orang akan menjadi kurang kencang seiring berjalannya waktu, dan itu benar-benar normal,” ungkap Ross.

“Ini sebagian besar disebabkan oleh perubahan elastisitas kulit dan ligamen yang meregang,” imbuhnya.

Meskipun normal bagi payudara untuk berubah dari waktu ke waktu, penting berkonsultasi dengan dokter jika kamu mengalami perubahan payudara yang tiba-tiba dan tidak yakin penyebabnya.

Misalnya, jika kamu tiba-tiba mengalami nyeri payudara, melihat bintik-bintik keras di payudara, atau mengalami keluarnya cairan dari puting susu, itu adalah alasan yang baik untuk berkonsultasi, karena bisa jadi itu adalah tanda pertumbuhan tumor di payudara.

Adakah cara lain untuk memperbesar ukuran payudara?

Pertama-tama, tidak ada ukuran atau bentuk payudara yang ideal yang harus ditiru oleh siapa pun. Dan penting untuk mewaspadai tipu muslihat yang mengatakan sebaliknya.

Misalnya, beberapa suplemen mengklaim dapat memperbesar payudara, tetapi tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.

Menurut Mayo Clinic, banyak dari suplemen ini mengandung herbal seperti saw palmetto, yang tidak berbuat banyak dalam hal menumbuhkan payudara.

Terlebih lagi, suplemen tidak diatur, jadi tidak ada cara untuk mengetahui bahan-bahan yang dikandung produk tertentu.

Lebih lanjut, suplemen tertentu dapat menyebabkan obat lain menjadi kurang efektif atau menyebabkan efek samping, seperti pengencer darah.

Intinya, yang terbaik adalah menghindari suplemen yang mengklaim dapat memperbesar ukuran payudara.

Atau kamu sebenarnya bisa melakukan prosedur pembesaran payudara untuk mengubah ukuran payudara secara permanen.

Menurut National Library of Medicine, prosedur ini melibatkan penempatan implan yang diisi dengan saline atau silikon di belakang jaringan payudara atau di bawah otot dada.

Memilih implan payudara adalah keputusan yang sangat pribadi dan penting untuk berbicara dengan ahli bedah yang kamu percayai tentang keamanan dan potensi risiko.