Para Karyawan, Ini Cara Mempersiapkan Dana Pernikahan Anak

media-nasional.com – Bagaimana cara mempersiapkan dana pernikahan anak? Pernikahan anak adalah sebuah acara yang dinanti-nantikan, namun tidak luput dari biaya yang besar. Kali ini Finansialku akan membahas bagaimana cara mempersiapkan dana pernikahan anak bagi para karyawan.

Rubrik Finansialku

Para Karyawan, Ini Cara Mempersiapkan Dana Pernikahan Anak

Pernikahan Membutuhkan Biaya yang Besar

Orangtua mana yang tidak bahagia jika anaknya sudah menemukan pasangan hidup dan menikah? Pernikahan seorang anak pasti adalah sebuah hal yang sangat dinanti-nantikan orangtuanya. Namun pernikahan yang seharusnya membahagiakan dapat berubah menjadi kesedihan jika keuangan Anda menjadi berantakan. Mempersiapkan sebuah pernikahan dapat memakan banyak waktu, tenaga dan terutama biaya. Pernikahan yang diadakan secara sederhana sekalipun akan tetap membayar biaya yang tidak murah.

Jika tidak dipersiapkan dengan matang, ujung-ujungnya Anda terpaksa berutang kesana kemari hanya untuk membayar biaya pernikahan tersebut. Pernikahan yang hanya diadakan satu hari dapat membuat Anda berurusan dengan utang selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun lamanya. Karena itu bagi Anda yang berencana mengantarkan anak ke jenjang pernikahan, sebaiknya persiapkan dananya dengan seksama. Jangan sampai momen pernikahan anak yang seharusnya menjadi kebahagiaan malah menjadi malapetaka bagi keuangan Anda.

[Baca juga : Konsultasi: Buat Biaya Pernikahan Lebih Baik Invest Emas atau Reksa Dana?]

Berikut adalah beberapa langkah yang perlu Anda lakukan untuk mempersiapkan dana pernikahan anak :

#1 Pastikan Sumber Dana Pernikahan

Setiap keluarga biasanya memiliki tradisi yang sesuai dengan suku bangsanya masing-masing. Ada tradisi yang mengharuskan pihak pengantin wanita yang membayar seluruh biaya pernikahan. Tetapi ada juga tradisi yang mengharuskan pihak pengantin pria yang membayar seluruh biaya. Selain itu ada juga tradisi yang memperbolehkan biaya dibagi antara pihak wanita dan pria sesuai dengan kesepakatan.

Selain kesepakatan antara kedua keluarga, Anda juga harus memastikan apakah anak akan turut membayar biaya pernikahan atau tidak. Seperti yang disebutkan sebelumnya, setiap keluarga memiliki tradisi yang berbeda-beda. Bukan hanya antara keluarga tetapi juga antara orangtua dan anak.

[Baca Juga : 8 Cara Mengatur Keuangan yang Dapat Buat Pernikahan Kamu Makmur]

Jika anak akan berkontribusi dalam membayar biaya pernikahan, Anda harus mengetahui berapa jumlah yang dapat dibayarkan oleh anak. Ketika sudah merencanakan sebuah pernikahan anak, Anda harus terlebih dahulu memastikan kesepakatan-kesepakatan ini. Dengan begitu biaya yang harus disediakan pun lebih mudah untuk diprediksikan.

#2 Dana Pernikahan Anak Dapat Dijadikan Tujuan Keuangan yang Direncanakan

Dalam perencanaan keuangan pribadi banyak orang yang menjadikan dana pernikahan anak sebagai sebuah tujuan keuangan. Tidak ada salahnya menjadikan dana pernikahan anak sebagai tujuan keuangan. Setiap orangtua tentu mengharapkan suatu hari nanti anaknya akan menikah. Jika dijadikan sebuah tujuan keuangan, Anda dapat mempersiapkannya dari jauh-jauh hari. Dengan begitu Anda memiliki jangka waktu yang lebih panjang untuk berinvestasi.

Tentukanlah target umur anak menikah, dengan begitu Anda dapat memperhitungkan berapa lama lagi waktu untuk mempersiapkan dananya. Tidak masalah jika saat ini Anda baru mau mempersiapkan biaya pernikahan untuk 1 atau 2 tahun ke depan. Perencanaan akan tetap membantu Anda mempersiapkan dana dengan lebih tenang dan pasti. Dana yang direncanakan dapat berupa gambaran kasar biaya pernikahan. Tetapi usahakanlah untuk menyiapkan dana terbesar untuk menghadapi kondisi terburuk jika ternyata harus mengeluarkan dana yang sangat besar.

[ Baca Juga : Punya Budget Pesta Pernikahan Berlebih, Pertimbangkan Hal Ini]

Gaji bulanan Anda pun harus menjadi dasar pertimbangan untuk menentukan berapa besar dana yang harus dikumpulkan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dana pernikahan tidaklah kecil. Karenanya Anda harus berusaha lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Terutama jika Anda ingin memberikan yang terbaik bagi anak Anda. Hanya saja ‘yang terbaik’ harus sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan sampai Anda memaksa membuat pernikahan yang sangat mewah padahal tidak memiliki gaji bulanan yang memadai. Karena itu pastikan dana yang dipersiapkan sesuai dengan kemampuan Anda.

Jika ternyata kesepakatan keluarga memastikan Anda tidak perlu mengeluarkan biaya apa-apa, biaya pernikahan tersebut dapat tetap digunakan untuk keperluan lain. Dana ini juga bisa menjadi cadangan kalau-kalau ada biaya yang kurang. Tidak ada salahnya memiliki uang berlebih daripada kekurangan dana dan berakhir mengutang kesana kemari.

#3 Tetapkan Batas Maksimal Dana Pernikahan

Dalam perencanaan dana pernikahan yang dibahas pada tahap ke dua Anda membuat gambaran kasar biaya pernikahan. Ketika anak sudah mulai merencanakan seluruh dana pernikahan dengan matang, besarnya dana yang dibutuhkan akan semakin spesifik dan semakin pasti. Begitu Anda mendapatkan gambaran biaya yang detail tersebut segeralah jumlahkan seluruh biaya. Biaya tersebut menjadi biaya dasar yang harus dibayar. Tetapi jangan lupa, dalam sebuah pernikahan umumnya setiap orangtua maupun kedua calon pengantin memiliki toleransi yang besar terhadap biaya. Apa maksudnya toleransi tersebut?

[Baca Juga : Berapa yang Harus Disiapkan untuk Uang Sumbangan Pernikahan ?]

Pernikahan adalah sebuah momen yang spesial dan diharapkan hanya terjadi satu kali seumur hidup. Karenanya semua harus terasa spesial. Terkadang alasan ‘momen spesial’ ini membuat perhitungan rasional Anda terbias. Seringkali orangtua maupun calon pengantin memiliki toleransi yang besar terhadap biaya karena takut menyesal jika ada hal yang dirasa kurang maksimal. Memang tidak ada yang salah jika Anda ingin pernikahan anak terasa spesial, tetapi seringkali keinginan tersebut membuat semua perhitungan menjadi berantakan. Misalnya sebelumnya Anda hanya memprediksi biaya pernikahan sebesar Rp 100 juta, tetapi dalam kenyataannya biaya bertambah 2 kali lipat menjadi Rp 200 juta. Tidak akan menjadi masalah jika Anda memiliki biaya yang sangat berlebih, tetapi bagaimana jika tidak ada biaya yang cukup?

Karena itu tentukan batas maksimal anggaran yang akan Anda keluarkan. Memang sulit untuk mematok harga yang pasti untuk sebuah pernikahan karena ada banyak sekali aspek-aspek tidak terduga yang harus dibayar. Jika membuat biaya yang terlalu pas-pasan, Anda bisa saja membuat anak yang akan menikah menjadi kecewa karena ada biaya tambahan yang memang benar-benar dibutuhkan. Tetapi jangan sampai kelebihan biaya membuat semuanya berantakan. Tentukanlah batas toleransi biaya maksimal yang tidak akan Anda lewati. Dengan begitu masih ada toleransi dalam batas yang wajar dan terkendali.

[ Baca Juga : Cukupkah Pernikahan dengan Hanya Bermodalkan Cinta?]

Pernikahan Seharusnya Menyenangkan, Bukan Menjadi Malapetaka

Setiap pernikahan selalu diharapkan menjadi hal yang menyenangkan bagi kedua pengantin maupun orangtuanya. Tetapi jika Anda tidak mempersiapkan biaya dengan matang, pernikahan anak justru bisa menjadi malapetaka. Karena tidak memiliki biaya Anda terpaksa berutang kesana kemari. Karena itu pastikan Anda melakukan langkah-langkah persiapan yang baik agar tidak terlilit utang karena pernikahan anak.

Bagaimana Moms setelah membaca berbagai tips yang disajikan oleh Finansialku.com, memberi inspirasikah? Silakan bagikan tanggapan atau informasi perihal artikel ini pada kolom yang telah tersedia. Semoga berbagai informasi di atas dapat memberikan wawasan lebih bagi Anda.

Sumber gambar:

    Azizdesign – https://goo.gl/E6FyRe

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)