media-nasional.com – Kementerian BUMN terus berupaya mengejar target Indonesia bebas emisi (Net Zero Emission- NZE) pada tahun 2060. Inisiasi ini dibuktikan dengan penandatanganan Letter of Intent (LOI) mengenai Proyek Pilot Perdagangan Karbon Kementerian Badan Usaha Milik Negara Voluntary Carbon Market (VCM BUMN).

Adapun penandatangann tersebut melibatkan delapan BUMN, yang terdiri dari PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), Perum Perhutani, MIND ID, PLN, PTPN III, Pertamina, Pupuk Indonesia, dan SIG. Semuanya sepakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam proyek pilot perdagangan karbon VCM BUMN berdasarkan pencapaian target tahunan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

“MIND ID menyambut baik inisasi yang digagas oleh Kementerian BUMN dan untuk melibatkan MIND ID dalam pilot proyek ini. Karena hal ini sejalan dengan komitmen Grup MIND ID dalam mewujudkan Net Zero Emission pada 2060. Selain itu juga dalam menjalankan seluruh aspek operasional Perusahaan, Grup MIND ID terus berkomitmen untuk melakukan reduksi emisi karbon,” ujar Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, Selasa (18/10/2022).

MIND ID sebagai BUMN Holding Industri Pertambangan bersama anggotanya terus berkomitmen untuk mewujudkan program dekarbonisasi. Tercatat sepanjang tahun 2021 hingga tahun 2022 telah mengimplementasikan program – program carbon reduction dan carbon offset yang dapat mengurangi emisi GRK sejumlah lebih dari 400 ribu ton C02e atau sebesar 28% dari target pengurangan emisi pada tahun 2030.

Pencapaian ini tidak lepas dari peran kinerja anggota dari Grup MIND ID. PT Antam Tbk tercatat berkontribusi reduksi karbon sebanyak 47 ribu ton CO2e dengan program unggulan reklamasi pasca tambang dan rehabilitasi aliran sungai. PT Bukit Asam Tbk tercatat 256 ribu ton CO2e, dengan program unggulan yang berdampak signifikan pada pengurangan karbon melalui Reklamasi dan Reforestation.

PT Inalum (Persero) menyumbang penurunan karbon sebesar 60 ribu ton CO2e, dengan melakukan pengurangan efek anoda pada pot optimization. Sedangkan, PT Timah Tbk menyumbang sebanyak 87 ribu ton CO2e, dengan mengubah penggunaan HSD menjadi biofull (B30) serta carbon offset.

“Kami tidak berhenti sampai disini, kami telah menyiapkan program dekarbonisasi untuk jangka menengah dan jangka Panjang. Pendekatan yang kami kerjakan ialah circular economy dengan optimasi produksi, hazard mitigation, memaksimalkan reklamasi, menambah nilai, serta memastikan praktik penambangan sesuai dengan prinsip good mining practice. Harapannya ini dapat terus dimaksimalkan sehingga target NZE dapat terpenuhi pada tahun 2060,” tutup Hendi.