Merdeka.com – Tepat 15 Juli 2022, BPJS Kesehatan memperingati hari jadinya yang ke-54. Usia 54 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi lembaga yang diamanatkan untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Selama 54 tahun berdiri, BPJS Kesehatan melakukan beberapa transformasi dari kelembagaannya.

Bermula dari Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) pada tahun 1968 yang hanya memberikan jaminan kesehatan pada para aparatur sipil negara (ASN) dan keluarganya, berganti status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perum Husada Bhakti (PHB) dan PT Askes (Persero) yang juga mencakupi kesehatan karyawan BUMN beserta keluarganya, hingga akhirnya menjadi lembaga negara Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk mengimplementasikan Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage) bagi seluruh masyarakat Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam usia ke-54 BPJS Kesehatan, Program Jaminan Kesehatan Nasional yang mulai diselenggarakan pada 2014 juga kini berjalan delapan tahun penyelenggaraannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa penyelenggaraan JKN mendapati berbagai tantangan dalam menjamin kesehatan masyarakat Indonesia.

Kendati begitu, Program JKN bersama dengan BPJS Kesehatan sebagai penyelenggaraannya tidak henti melakukan perbaikan-perbaikan dan inovasi untuk meningkatkan kualitas dari berbagai sisi. Dan tentu saja BPJS Kesehatan tidak bisa sendirian dalam menyelenggarakan Program JKN.

Oleh karena itu pada hari jadinya yang ke-54, BPJS Kesehatan mengangkat tema “Kolaborasi dan Inovasi JKN Kebanggaan Indonesia” sebagai upaya untuk menjaga Program JKN agar berkelanjutan yang dilakukan secara bersama-sama. Filosofi tema HUT tersebut diambil untuk menunjukkan sinergi, kerja sama, dan pembaharuan ide melibatkan internal dan eksternal BPJS Kesehatan, demi mewujudkan JKN sebagai kebanggaan bangsa. Adanya JKN merupakan wujud kehadiran negara untuk memberikan layanan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam sewindu mengemban amanah penyelenggaraan Program JKN-KIS, BPJS Kesehatan telah banyak meraih prestasi dan capaian positif. Program ini pun semakin besar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas

“Terlepas dari capaian dan prestasi yang diraih, kami menyadari, bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh BPJS Kesehatan dalam memantapkan penyelenggaraan program ini. Terlebih karena Program JKN-KIS adalah program strategis pemerintah yang melibatkan peran berbagai pemangku kepentingan, sehingga upaya kolaborasi adalah hal yang mutlak kami lakukan. Kolaborasi ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, kementerian/lembaga, mitra perbankan, dan tentunya seluruh elemen dalam ekosistem JKN termasuk peserta dan masyarakat umum,” kata Ghufron dalam Pidato Kelembagaan saat Upacara Peringatan HUT ke-54 BPJS Kesehatan, di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Jumat (15/7).

Ghufron menambahkan, capaian dan prestasi yang diraih juga tidak terlepas dari upaya inovasi yang dilakukan BPJS Kesehatan. Capaian ini tentu semakin memperkuat komitmen BPJS Kesehatan untuk senantiasa melakukan terobosan yang diharapkan dapat menjaga keberlangsungan dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS sehingga mampu menjadi program kebanggaan bangsa Indonesia.

Pada hari yang sama, juga dilaksanakan Syukuran Puncak HUT ke-54 BPJS Kesehatan dan diserahkan Penghargaan dari MURI kepada BPJS Kesehatan atas rekor dan kesuksesannya menggelar Pekan Senam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) bagi Peserta JKN Serentak (Pekan Semangat) di 5.400 titik pada Selasa 12 Desember 2022 lalu. Pelaksanaan senam bagi peserta penyakit kronis dengan titik lokasi pelaksanaan terbanyak se-Indonesia.

Deputi III Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Agus Suprapto yang hadir dalam acara syukuran mewakili Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendi, mengungkapkan capaian yang diraih BPJS Kesehatan sangat luar biasa di tengah berbagai dinamika khususnya kondisi pandemi dan penurunan ekonomi global.

“Di tengah risiko kemiskinan meningkat, kehadiran BPJS Kesehatan sebagai tumpuan masyarakat untuk hadir menjamin layanan kesehatan, ini sangat luar biasa. BPJS Kesehatan juga bisa mengantisipasi kondisi masyarakat di masa pandemi. Disparitas layanan kesehatan, permasalahan kesehatan dasar kini menjadi PR bersama dan diharapkan keberadaan JKN dapat mendukung dalam upaya menyelesaikannya. Selamat untuk BPJS Kesehatan yang telah hadir dan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia,” ujar Agus.

[hhw]