Gelombang Panas Eropa: Kebakaran Hutan Menyebar di Mediterania

Lisbon: Ribuan petugas pemadam berusaha keras memadamkan kebakaran hutan di Portugal, Spanyol dan Prancis di tengah gelombang panas yang sejauh ini belum memperlihatkan tanda-tanda mereda.
 
Di Portugal utara, seorang pilot tewas setelah pesawat penyiram air miliknya jatuh di Foz Coa dekat perbatasan Spanyol. Di Gironde, Prancis, lebih dari 11.000 orang telah dievakuasi dari area dekat kebakaran hutan.
 
Sementara di Spanyol selatan dekat Costa del Sol, sekitar 2.300 orang melarikan diri dari kebakaran hutan di dekat area perbukitan Mijas.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Para wisatawan di pantai Torremolinos melihat asap tebal mengepul area perbukitan, di mana sejumlah pesawat terlihat menyiramkan air untuk memadamkan kobaran api. Area tersebut populer di kalangan turis asal Inggris dan negara lain di Eropa utara.
 
Sejak Selasa kemarin, temperatur udara di Portugal sempat mencapai 47 derajat Celcius dan 40 derajat Celcius lebih di Spanyol. Tingginya temperatur udara semakin memperparah kebakaran hutan di kedua negara tersebut.
 
Menurut laporan kantor berita Efe, dikutip dari BBC, Sabtu, 16 Juli 2022, lebih dari 300 orang tewas akibat terkena dampak gelombang panas di Portugal dan Spanyol. Salah satu dari mereka adalah pilot Portugal yang tewas dalam misi memadamkan kebakaran hutan.
 
Sejumlah titik api kebakaran hutan di Portugal berada di wilayah utara, atau timur dari kota Porto. Kebakaran hutan telah menghanguskan 30.000 hektare lahan di Portugal tahun ini, terbesar sejak 2017.
 
Beberapa bagian lainnya di Mediterania juga terdampak gelombang panas. Di Italia, pemerintah telah mendeklarasikan status darurat di Po Valley. Di Maroko utara, sejumlah desa harus dievakuasi di saat kebakaran hutan merembet melewati Larache, Quezzane, Taza dan Tetouan. Satu desa hancur sepenuhnya di Ksar El Kebir.
 
Prancis juga mencatat temperatur udara di atas 40 derajat Celcius, yang diperkirakan akan terus naik pekan depan.
 
Gelombang panas kini menjadi lebih sering, intens dan lama di sejumlah negara. Para ilmuwan meyakini hal ini terjadi karena perubahan iklim yang dipicu perilaku manusia.
 
Dunia kini sudah mulai menghangat sekitar 1,1 derajat Celcius sejak awal era industri. Temperatur ini akan terus meningkat kecuali jika negara di seluruh dunia mengambil berbagai tindakan untuk memangkas emisi karbon.
 
Baca:  Eropa Dilanda Gelombang Panas dengan Suhu Rata-rata 40 Derajat Celsius
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.