5 Fakta Gempa Lumajang Hari Ini, Terjadi 54 Kali Gempa Susulan

Jakarta: Gempa bumi mengguncang wilayah selatan Jawa Timur pada Sabtu dini hari, 9 Juli 2022 pukul 03.27 WIB. Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan Magnitudo 5,2.
 
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,68° Lintang Selatan, 112,89° Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 175 kilometer arah barat daya Lumajang, Jawa Timur, pada kedalaman 47 kilometer,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Malang, Mamuri, Sabtu, 9 Juli 2022.

5 Fakta gempa bumi Lumajang hari ini

1. Jenis gempa bumi dangkal

Mamuri mengatakan jika dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi kali ini merupakan jenis gempa bumi dangkal. Penyebabnya, yakni adanya aktivitas subduksi.

2. Sejumlah wilayah merasakan gempa bumi

Gempa bumi tersebut dilaporkan dirasakan di sejumlah wilayah antara lain Karangkates dan Kepanjen di Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Bliter dengan skala intensitas II Modified Mercalli Intensity (MMI).
 
Skala II MMI, yakni getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang, serta benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

3. Terjadi gempa susulan 54 kali

Hingga pukul 14.00 WIB tercatat terjadi 54 kali aftershocks atau gempa susulan. Dari 54 gempa susulan tersebut, ada dua gempa yang dirasakan. Yakni gempa kekuatan 5.0 magnitudo pada pukul 05.50 dan 09.53 WIB.

4. Penyebab gempa susulan

Mamuri menerangkan, gempa bumi susulan ini terjadi bisa jadi disebabkan oleh karakter batuan yang rapuh. Gempa bumi ini masuk dalam aktivitas tektonik.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Mudah-mudahan hanya magnitude kecil-kecil saja. Kami masih terus monitor,” ungkapnya.
 
 

 

5. Episenter dekat dengan titik gempa Mw 7,8 pembangkit tsunami

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan episenter dari rentetan gempa yang terjadi hari ini berdekatan dengan pusat gempa magnitudo Mw7,8 pembangkit tsunami selatan Jawa Timur pada 3 Juni 1994.
 
“Dengan tinggi tsunami 13,9 meter menyebabkan sebanyak 250 orang meninggal dan 15 orang lainnya hilang,” tulis Daryono dalam unggahan twitter miliknya @DaryonoBMKG, seperti dikutip Medcom.id, Sabtu, 9 Juli 2022.
 

(RUL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.