Jakarta, CNN Indonesia

Kapolres Malang Ferli Hidayat buka suara soal PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang bersikeras tetap menggelar pertandingan Arema FC lawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada malam hari.

Ferli menyebut polisi sudah memberikan surat rekomendasi agar pertandingan dimajukan dari semula pukul 20.00 WIB menjadi pukul 15.30 WIB. Ferli berujar rekomendasi itu berdasarkan pada alasan kemanan, tetapi PT LIB menolak dan mengirimkan surat balik.

“Saya hanya menyampaikan bahwa Polres Malang berupaya untuk memajukan waktu pertandingan dengan pertimbangan keamanan dan usulan kami ditolak,” kata Ferli kepada CNNIndonesia.com, Minggu (2/9).

Dalam suratnya, Ferli menyebut rekomendasi perubahan jadwal itu dikeluarkan merujuk pada Surat Panpel Arema FC Nomor 014/PANPEL/ARM/IX/2022 tanggal 12 September 2022 perihal rekomendasi pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya.

Rujukan kedua adalah adalah adanya surat Perkiraan Intelejen Singkat Nomor R/KIRKAT-110/IX/Intelkam tanggal 13 September 2022 tentang kerawanan sepak bola Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya.

Namun, kata dia, PT LIB mengirim surat balik yang berisi berkukuh untuk tetap menjalankan pertandingan pukul 20.00 WIB. Surat itu dikirim pada 19 September 2022.

“Sehubungan dengan rujukan tersebut, maka perkenankan kami PT LIB menyampaikan bahwa meminta kepada Klub Arema FC untuk berkoordinasi secara optimal kepada pihak keamanan dalam hal ini khususnya dengan Kapolres Malang untuk TETAP melaksanakan pertandingan BRI Liga 1-2022/2023 NP 96 antara Arema FC vs Persebaya dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,” kata PT LIB Akhmad Hadian Lukita dalam surat tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi berujar waktu pertandingan yang telah ditetapkan pada malam hari merupakan kesepakatan atas hasil pertimbangan karena tidak menghadirkan pendukung lawan atau Bonek ke Stadion Kanjuruhan.

“Kita ketahui bahwa polisi mengajukan untuk dilaksanakan di sore hari. Dan telah disepakati untuk dilaksanakan di malam hari dan tidak menghadirkan suporter tamu ke stadionnya dan itu yang menjadi rujukan panpel dan PT LIB untuk berpositif thinking tidak akan ada kerusuhan ketika tidak ada rivalitas suporter sehingga terjadi kesepahaman,” kata Yunus dalam jumpa pers di Stadion Madya, Jakarta.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai kekalahan 2-3 Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10) malam.

Suporter Arema memasuki lapangan karena tak terima dengan hasil pertandingan yang memenangkan Persebaya. Insiden itu direspons polisi dengan menghadang dan menembakkan gas air mata.

Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.

Akibatnya, massa penonton berlarian dan berdesakan menuju pintu keluar, hingga sesak napas, penumpukan massa, dan terinjak-injak. Sampai saat ini, 174 orang dilaporkan tewas akibat kerusuhan tersebut.

(yla/tsa)

[Gambas:Video CNN]






Artikel ini bersumber dari www.cnnindonesia.com.