JawaPos.com–Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berjanji tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 suporter Arema tidak terulang lagi. Salah satu cara yang ditempuhnya adalah dengan menemui suporter se-Indonesia.
Dalam pertemuan itu, dia menyosialisasikan UU Keolahragaan No 11 Tahun 2022. Dalam pertemuan itu, PSSI dan petinggi klub sepak bola juga hadir.
”Harapan presiden semua dilakukan evaluasi total. Minggu lalu sudah ketemu PSSI dan klub,” kata Menpora Zainudin pasca meninjau Stadion Kanjuruhan, Kamis (13/10).
Beberapa suporter yang diundang adalah Suporter Arema, Persebaya, Persija, dan Suporter Persib. ”Semua sepakat ini nggak boleh terulang lagi. Ini kami rumuskan seperti apa sesuai peraturan perundang-undangan,” kata Zainudin.
Hasil pertemuan itu, lanjut dia, seluruh pihak sepakat untuk merumuskan dunia persepakbolaan Indonesia ke depannya. Termasuk menyetujui hak dan kewajiban suporter.
”Di UU suporter ada hak kewajiban seperti apa. Ini dirumuskan seperti apa dan kita minta komitmen mereka semua bagaimana penonton sepak bola secara nyaman aman tenang,” ungkap Zainudin.
Menurut dia, substansi tentang suporter telah diatur jelas dalam UU Keolahragaan Nomor 1/2022. Suporter adalah bagian dari industri sepak bola nasional.
”Misalnya, terkait suporter. Dalam UU Keolahragaan Nomor 11 Tahun 2022 kita kuatkan suporter. Ada pasal-pasal yang mengatur tentang suporter dan mereka menjadi bagian dari sepak bola,” tutur Zainudin.
”Selama ini suporter hanya dianggap sebagai konsumen. Di dalam UU ini sangat jelas hak dan kewajibannya bahkan mereka harus punya organisasi, AD-ART, keanggotaannya bahkan ada perlindungan hukumnya baik di lapangan maupun di luar,” tambah dia.
UU yang baru ini, lanjut dia, telah menempatkan suporter sebagaimana harapan para suporter. Hanya belum tersosialisasi.
”Nah ini menjadi pekerjaan Divisi Suporter di PSSI untuk menyosialisasikan kepada klub-klub yang memiliki suporter seperti apa hak dan tanggung jawabnya. Pemerintah akomodir itu, karena memang kita sebelumnya kita mendapat banyak masukan dari beberapa suporter seperti The Jak Mania. Sepak bola kita tanpa suporter, kita bisa bayangkan saat pandemi yang lalu seperti apa,” kata Zainudin.
Dia akan menggandeng suporter dalam perumusan SOP pengamanan selama pertandingan. SOP itu menyerap aturan dari FIFA.
”Kami rumuskan aturan SOP pengamanan yang mengadopsi aturan FIFA dan PSSI supaya seragam seluruh Idonesia,” terang Zainudin.
Dia juga menyebutkan, FIFA sudah mengirimkan surat. Salah satu isi suratnya adalah 5 poin keberlangsungan sepak bola di Indonesia.
”Nanti 18 November, Presiden FIFA datang bertemu pesiden. Infonya Presiden FIFA yang langsung datang,” ucap Zainudin.
Kedatangan Presiden FIFA itu bukan untuk membahas terkait tragedi Kanjuruhan. Melainkan untuk kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023.
”Saya berharap dari rekomendasi FIFA kami berpikir serius dan kompetisi jalan lagi. Apa yang dikerjakan Menteri PUPR, dikerjakan polisi, dan kita semua sama-sama,” ucap Zainudin.
Editor : Latu Ratri Mubyarsah
Reporter : Rafika Rachma Maulidini
Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.