Jakarta, CNN Indonesia

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menuding gelaran Pemilu 2009 ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjabat presiden RI sebagai puncak kecurangan dalam sejarah demokrasi Indonesia.

Hal itu dia sampaikan merespons tuduhan SBY yang sebelumnya mengatakan, ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil.

“Mohon maaf Pak SBY tidak bijak. Dalam catatan kualitas Pemilu, tahun 2009 justru menjadi puncak kecurangan yang terjadi dalam sejarah demokrasi, dan hal tersebut Pak SBY yang bertanggung jawab,” kata Hasto dalam keterangan resminya, Sabtu (17/9).

Sekjen PDIP lantas menduga terjadi kecurangan pemilu dalam proses penyusunan daftar pemilih tetap (DPT) di Pemilu 2009. Bahkan, Ia membandingkan dengan zaman presiden kedua Soeharto yang tak pernah ada manipulasi DPT Pemilu.

Tak hanya itu, Hasto juga menyinggung nama Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati usai menjabat sebagai komisioner KPU justru direkrut menjadi pengurus Partai Demokrat.

Diketahui, Anas sempat menjabat sebagai komisioner KPU pada periode 2001-2005. Sementara Andi Nurpati menjabat sebagai komisioner KPU pada periode 2007-2012.

“Di luar itu, data-data hasil Pemilu kemudian dimusnahkan. Berbagai bentuk tim senyap dibentuk. Selain itu, menurut penelitian, SBY menggunakan dana hasil kenaikan BBM untuk kepentingan elektoral. Pada saat bersamaan terjadi politisasi hukum terhadap lawan politik Pak SBY,” ujar Hasto.




Mantan presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)

Tak hanya itu, Hasto turut mempersilakan SBY untuk turun gunung pada Pemilu 2024 mendatang. Namun, PDIP tak akan tinggal diam bila SBY menyebarkan fitnah kepada Jokowi. Baginya, Jokowi diklaim tidak pernah punya pikiran jahat seperti yang dituduhkan SBY.

“Setahu saya, beliau (SBY) tidak pernah lagi naik gunung. Jadi turun gunungnya Pak SBY sudah lama dan berulang kali. Monggo turun gunung. PDI Perjuangan akan naik gunung agar bisa melihat dengan jelas apa yang akan dilakukan oleh Pak SBY. Sebab informasi yang diterima Pak SBY sangat tidak tepat. Jadi hati-hati kalau mau ganggu Pak Jokowi,” kata Hasto.

Di sisi lain, Hasto menganggap wajar bila SBY sebagai seorang ayah ingin yang terbaik untuk sang anak, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Diketahui terdapat kabar AHY akan diusung oleh Demokrat sebagai Capres di Pilpres 2024.

“Bisa tidaknya Demokrat bisa mencalonkan AHY dalam pilpres jangan dijadikan indikator sebagaimana tuduhan adanya skenario Pemerintahan Pak Jokowi untuk berbuat jahat dalam Pemilu,” kata dia.

Sebelumnya, SBY sempat menyatakan bakal turungunung menghadapi Pemilu 2024. Ia mengklaim mendapat informasi penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut bisa tidak jujur dan adil. Pernyataan SBY itu disampaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Tahun 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/9).

“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” ujar SBY.

(rzr/wiw)

[Gambas:Video CNN]



Artikel ini bersumber dari www.cnnindonesia.com.