media-nasional.com – Salah satu dampak pandemi Corona bagi pendidikan di Indonesia adalah semua institusi pendidikan terpaksa meniadakan pembelajaran langsung.

Tak hanya di Indonesia saja, hal ini juga berdampak terhadap institusi pendidikan mancanegara.

Bahkan, terdapat beberapa negara yang sudah lebih dulu memberlakukan sistem ini. Meskipun begitu, selalu terdapat dua sisi dari setiap cerita dan kejadian.

Glints sudah menyiapkan daftar dampak negatif dan positif yang disebabkan oleh pandemi Corona terhadap dunia pendidikan, baik di Indonesia maupun mancanegara.

Yuk, simak lebih lanjut!

Dampak Negatif Corona bagi Dunia Pendidikan

© Pexels.com

1. Tidak ada pembelajaran di ruang kelas

Seperti yang sudah diketahui, beberapa waktu belakangan ini semua pembelajaran secara langsung telah ditiadakan.

Ini merupakan dampak Corona bagi pendidikan yang paling jelas terlihat dan dapat dirasakan oleh semua orang.

Hal ini dilakukan guna menaati peraturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dibuat oleh pemerintah, agar dapat menekan penyebaran virus Corona.

Meskipun begitu, pembelajaran tetap berjalan secara online. Baik murid atau mahasiswa dan juga guru atau dosen harus beradaptasi dengan situasi ini.

2. Kesenjangan sumber daya

Saat semua jenis pembelajaran dari rumah dilakukan secara online, besar kemungkinan terdapat kesenjangan dari segi fasilitas.

Banyak murid yang selama ini bergantung pada fasilitas pendidikan yang disediakan oleh sekolah dan juga kampus.

Pasalnya, tidak semua murid atau mahasiswa memiliki fasilitas yang memadai. Baik itu gadget, koneksi internet, atau bahkan listrik.

Apalagi, murid dan mahasiswa yang tinggal di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Terluar) sulit mendapatkan fasilitas pendukung pembelajaran online.

3. Proses belajar terasa lebih berat

Beberapa murid dan mahasiswa merasa bahwa pembelajaran dari rumah terasa lebih berat dari sebelumnya.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh The Conversation, beberapa orang tua murid menyarankan agar pembelajaran jarak jauh tidak terbatas pada pemberian tugas saja.

Ada baiknya jika sesi penyampaian materi juga diperbanyak, agar murid dapat benar-benar merasa seperti belajar dan tidak hanya diberi tugas saja.

4. Meningkatnya risiko berbahaya

Dilansir dari UNICEF, meningkatnya waktu murid belajar dan bersosialisasi secara online di internet dapat meningkatkan risiko berbahaya.

Khususnya untuk murid pendidikan dasar (Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama).

Beberapa risiko tersebut antara lain cyberbullying, juga konten negatif yang tersebar di internet berpotensi membahayakan anak.

Dampak Positif

© Pexels.com

1. Penyediaan platform

Meskipun jelas Corona berdampak buruk bagi dunia pendidikan, terdapat juga dampak positif yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku pendidikan di Indonesia dan mancanegara.

Dilansir dari UNESCO, setiap mancanegara merespon terhadap Corona dengan menyediakan platform pendidikan resmi dari pemerintah masing-masing.

Platform resmi pendidikan Indonesia yang masuk ke dalam daftar tersebut adalah Rumah Belajar (program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia) dan SPADA (program Ristek Dikti).

Rumah Belajar merupakan platform yang menyediakan konten pembelajaran, sistem manajemen pembelajaran untuk kelas online, dan sumber daya lainnya.

Semua hal tersebut disediakan agar murid atau penggunanya dapat berkomunikasi secara online, dan mengatur aktivitas pembelajaran jarak jauh.

Sedangkan SPADA merupakan platform pembelajaran elektronik gratis untuk mahasiswa perguruan tinggi (Sarjana dan Diploma).

2. Kursus gratis Ivy League

Tak hanya itu saja, terdapat juga kursus online gratis yang disediakan oleh kampus Ivy League di Amerika Serikat.

Penyediaan kelas dan kursus ini merupakan respon mereka terhadap dampak Corona di dunia pendidikan.

Nah, jika kamu bermimpi ingin melanjutkan jenjang pendidikan S2 di kampus yang masuk ke dalam daftar kampus Ivy League, ini merupakan kesempatan emas untukmu.

Class Central membuat kategori khusus semua kelas yang disediakan oleh kampus Ivy League.

Mulai dari Programming, Humanities, Business, Science, Social Science, Math, Engineering, Self Development, Computer Science, Data Science, Health & Medicine, dan Art & Design.

Kampus yang ikut berkontribusi beserta beberapa kelas yang dapat diakses secara online dan gratis adalah:

    Harvard University (Data Science: Linear Regression, CS50’s Introduction to Game Development, Religious Literacy: Traditions and Scriptures, dan banyak lagi)

    Princeton University (Effective Altruism, Writing Case Studies: Science of Delivery, Global History of Capitalism, dan masih banyak lagi)

    Columbia University (Economics of Money and Banking, Freedom of Expression and Information in the Time of Globalization: Advanced Course, dan banyak lagi)

    Brown University (Machine Learning: Unsupervised Learning, The Ethics of Memory, dan lainnya)

    Georgia Institute of Technology (dan masih banyak lagi)

    University of Pennsylvania (Machine Learning)

    Dartmouth (Linux Basics: The Command Line Interface, John Milton: Paradise Lost, dan lain-lain)

    Cornell University (Introduction to Global Hospitality Management, Wiretaps to Big Data, dan banyak lagi)

    Yale University (American Contract Law I, Moralities of Everyday Life, dan lain-lain)

Dengan pembelajaran jarak jauh secara gratis ini, semua kelas tersebut dapat diikuti oleh siapa pun, dari mana pun, dan sesuai waktu yang mereka mau.

Kamu juga bisa mendapatkan sertifikat sebagai tanda bahwa sudah mengikuti pengajaran di bidang tertentu, lho.

Namun, jika kamu lebih tertarik dengan kelas online berbahasa Indonesia, Glints ExpertClass adalah pilihan yang tepat.

Glints ExpertClass menyediakan banyak webinar dengan berbagai topik, mulai dari marketing, sales, product, data, hingga personal development.

Semua kelasnya dipandu oleh para profesional berpengalaman, kok. Jadi, ilmu yang kamu dapat bisa langsung diaplikasikan ke pekerjaan.

Bagaimana, tertarik? Yuk, langsung daftar kelasnya sebelum kehabisan kuota!

Sumber

    Riset dampak COVID-19: potret gap akses online ‘Belajar dari Rumah’ dari 4 provinsi

    Children at increased risk of harm online during global COVID-19 pandemic – UNICEF

    National learning platforms and tools

    Free Online Ivy League Courses