Publik bertanya-tanya kenapa polisi menggunakan gas air mata di kanjuruhan. Apakah benar untuk mengendalikan massa yang tak terbendung? Mahfud MD angkat bicara atas kejadian ini!
Berita duka datang dari dunia sepak bola Indonesia atas terjadinya tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan korban jiwa.
Tidak hanya merenggut banyak korban jiwa, ada ratusan orang lainnya yang mengalami luka-luka karena kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Tragedi ini tak hanya menjadi di sorotan di kancah nasional saja, tapi dunia internasional pun ikut menyoroti.
Kasus serupa pernah terjadi di Peru pada tahun 1964 dalam pertandingan antara Peru dan Argentina.
Pada tragedi tersebut, tercatat ada 328 orang tewas akibat pihak kepolisian setempat menembakkan gas air mata.
Lantas, kenapa polisi menggunakan gas air mata di Kanjuruhan? Dilansir dari cnnindonesia.com, ini alasannya!
Alasan Kenapa Polisi Menggunakan Gas Air Mata di Kanjuruhan
FIFA sebagai induk organisasi sepak bola dunia sebenarnya telah mengeluarkan peraturan terkait penggunaan gas air mata untuk meredam massa dalam pertandingan sepak bola.
Peraturan tersebut terdapat pada ketentuan FIFA Bab III pasal 19 tentang Steward di pinggir lapangan.
Menanggapi tragedi ini, Mahfud MD selaku Menkumham membeberkan alasan kenapa polisi menembakkan gas air mata ke arah penonton di Stadion Kanjuruhan saat.
Mahfud mengatakan bahwa penggunaan gas air mata tersebut semata-mata karena penonton mengejar pemain sepak bola.
Menurut keterangannya, ada sekitar 2.000 orang turun untuk mengejar pemain, baik dari Arema FC maupun Persebaya.
Untuk membuat situasi kembali kondusif, polisi pun akhirnya menembakkan gas air mata.
“Ada yang mengejar Arema karena merasa kok kalah. Ada yang kejar Persebaya. Sudah dievakuasi ke tempat aman. Semakin lama semakin banyak, kalau tidak pakai gas air mata aparat kewalahan, akhirnya disemprotkan,” tutur Mahfud, dikutip dari cnnindonesia, Minggu (2/9).
Mahfud menyebutkan bahwa tindakan aparat di Malang ini akan menjadi evaluasi untuk ke depannya.
“Yang jangka panjang, kita evaluasi dalam peristiwa ini, sesungguhnya di balik ini ada apa,” ungkapnya.
Gas air mata ini tidak hanya ditembakkan ke arah suporter yang masuk ke lapangan, tapi juga ke arah penonton hingga menyebabkan kepanikan.
Alhasil, massa penonton pun berlarian dan berdesakan menuju pintu keluar.
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Simak informasi menarik lainnya di Google News Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang.
Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Kunjungi dari sekarang dan temukan hunian favoritmu, salah satunya Griya Megah Land!
Artikel ini bersumber dari www.99.co.