2 menit

Mengingat suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) mengalami kenaikan, masyarakat mengkhawatirkan imbasnya pada rumah subsidi di Indonesia. Merespons hal tersebut, pemerintah memastikan suku bunga KPR subsidi tidak berubah, alias tetap 5 persen.

Melansir dari kompas.com, suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) alami kenaikan sebesar 75 basis poin (bps) ke kisaran 3,00 sampai 3,25 persen.

Data tersebut dikemukakan Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna setelah melakukan konferensi pers di Road to CreatIFF 2022: Inovasi Pembiayaan Infrastruktur PUPR yang Berketahanan dan Berkelanjutan, Selasa (4/10/2022).

“Kenaikan tidak akan mempengaruhi (suku bunga rumah) yang subsidi. Tapi, jumlahnya terbatas (unit),” ucap Herry.

Aturan Suku Bunga Rumah Subsidi Jadi Kewenangan BI

Sumber: jateng.tribunnews.com

Ia mengatakan, Kementerian PUPR selaku Pemerintah pusat mengurus terkait sektor pembiayaan perumahannya.

Sementara soal suku bunga, hal itu menjadi kewenangan Bank Indonesia (BI) selaku regulator.

Dengan begitu, kata dia, Kementerian PUPR bertindak dalam memberikan cicilan lebih terjangkau dalam bentuk kemudahan.

Sebelumnya, BI sudah memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 50 basis poin menjadi 4,25 persen.

“RDG BI pada 21-22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7DRRR sebesar 50 bps menjadi 4,25 persen,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo saat konferensi pers, Kamis (22/9/2022).

Diharapkan Bisa Menurunkan Ekspektasi Inflasi

Perry menuturkan, keputusan kenaikan subung itu menjadi langkah front loaded, preemptive, dan forward looking.

Langkah ini bertujuan, tambah Perry, untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3 persen plus minus 1 persen pada paruh kedua tahun 2023.

Lalu, keputusan ini juga dipercaya bisa memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global ketika adanya peningkatan permintaan inflasi domestik yang tetap kuat.

“BI juga terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi nasional,” ucap Perry.

***

Nah, itulah berita terkini soal suku bunga yang mempengaruhi sektor properti di Indonesia.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kamu ya, Property People.

Jangan lupa untuk pantau terus artikel yang tak kalah menarik lainnya lewat Google News Berita 99.co Indonesia.

Apakah saat ini kamu sedang mencari rumah yang nyaman di Bandung?

Bisa jadi, Dago Village adalah tempat ideal yang bisa kamu pilih, lo.

Selain itu, yuk kunjungi 99.co/id dan rumah123.com, karena kami akan selalu #AdaBuatKamu.

Artikel ini bersumber dari www.99.co.