media-nasional.com – Apakah kamu sering merasa urusan pribadi dan pekerjaan tidak memiliki batasan yang jelas?

Hati-hati, ini bukanlah hal yang baik dan bisa mengganggu kesehatan fisik maupun mental jika diteruskan untuk jangka panjang.

Nah, bagaimana cara memisahkan keduanya?

Yuk, simak artikel Glints ini untuk mengetahui tips-tipsnya.

Baca Juga: 5 Cara Jaga Work Life Balance saat Bekerja di Perusahaan Startup

1. Matikan push notification

© Freepik.com

Menurut Biz Journal, salah satu cara untuk memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan yang cukup ampuh adalah mematikan push notification.

Hal ini bisa dilakukan ketika sudah sampai di rumah sehingga pesan yang berhubungan dengan pekerjaan di kantor tidak masuk ketika jam kerja telah usai maupun sebaliknya.

Notifikasi urusan rumah atau pribadi dapat dimatikan ketika kamu berada di kantor.

Tetapkan satu cara kamu bisa dihubungi ketika benar-benar genting, misalnya lewat telepon saja, sehingga ketika ditelepon, kamu bisa langsung tahu bahwa ada hal sangat mendesak yang harus dibicarakan.

Jadi, urusan pribadi dan kantor tidak akan mengganggu satu sama lain. Selain itu, profesionalisme di tempat kerja akan tetap dapat terjaga dan waktu istirahat di rumah tidak terganggu.

2. Alokasikan waktu dengan bijak

© Freepik.com

Untuk memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan, penting untuk mengatur waktu dengan bijak.

Selepas waktu kerja, maksimalkan waktu di rumah untuk menyelesaikan urusan pribadi agar tidak membuatmu harus mengurusnya saat di kantor.

Tentunya, hal ini dapat membuat profesionalitas meningkat saat bekerja, karena seluruh masalah pribadi dapat diselesaikan pada waktunya tersendiri.

Kecuali jika memang sangat perlu lembur, lebih baik jangan menghabiskan waktu terlalu lama di kantor.

Membawa pekerjaan ke rumah pun dapat mengganggu keseimbangan kehidupan profesional dan pribadimu.

Jadi, benar-benar manfaatkan sebaik mungkin waktu di kantor dan di rumah agar tanggung jawab di masing-masing tempat tidak dibawa ke waktu yang tidak tepat.

3. Gunakan smartphone yang beda

© Unsplash.com

Cara lainnya yang dapat direkomendasikan untuk memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan adalah menggunakan dua smartphone yang berbeda.

Khususkan satu untuk urusan kantor, satunya lagi untuk urusan pribadi.

Ketika di kantor, nyalakan hanya smartphone yang khusus pekerjaan.

Saat sudah selesai bekerja, smartphone untuk urusan pribadi baru dapat dinyalakan.

Namun, jika khawatir akan ada panggilan atau pesan mendadak, kamu bisa tetap menyalakan kedua ponsel.

Hanya saja, jangan gunakan keduanya di saat yang bersamaan dan cek sesekali saja.

Baca Juga: 6 Tanda bahwa Kamu belum Mencapai Work-life Balance

4. Garis bawahi job description

© Freepik.com

Dilansir dari Built in Chicago, penting untuk memastikan semua orang di kantor telah benar-benar paham tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Seharusnya, hal ini tertera di kontrak.

Nah, untuk memastikan urusan pribadi dan pekerjaan tidak tercampur aduk khususnya ketika sedang beristirahat di rumah, pastikan tidak ada orang yang membebanimu dengan pekerjaan ekstra yang bukan tanggung jawabmu.

Mengerjakan terlalu banyak pekerjaan ekstra akan menyita waktu luangmu.

Hal ini membuat keseimbangan kerja dan hidup pribadi terganggu.

5. Pisah media sosial

© Unsplash.com

Media sosial awalnya dibuat untuk bersenang-senang di waktu luang dan cenderung digunakan untuk hal-hal pribadi.

Namun, saat ini, perusahaan-perusahaan pun menggunakan media sosial untuk membangun jaringan dan menjalin hubungan dengan pelanggan, calon konsumen, bahkan karyawannya sendiri.

Oleh karena itu, tidak disarankan untuk menggunakan satu media sosial yang sama untuk hal-hal yang bersifat pribadi dan profesional.

Ini pun berhubungan dengan personal branding atau pembangunan citra tertentu di media sosial.

Lebih baik, buat akun pribadi yang terpisah untuk membuat status atau konten lainnya yang bersifat pribadi untuk memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan serta menjaga nama baik organisasi.

6. Delegasi tugas

© Unsplash.com

Jika bekerja dalam tim atau memiliki bawahan, pahami delegasi tugas agar tidak terbebani dengan semuanya sendirian.

Tidak hanya menyeimbangkan beban kerja, kamu pun bisa mengatur jadwal lebih baik sehingga tidak perlu membawa urusan pekerjaan ke ranah urusan pribadi.

Tentunya, hal ini juga mengajari tim untuk bekerja sama dengan baik dan meningkatkan kemampuan mereka dalam hal pekerjaan.

Baca Juga: 8 Cara Mengatur Waktu yang Efektif untuk Mencapai Work-Life Balance

Nah, itu dia enam tips dari Glints untuk memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan sehingga kamu tahu kapan bisa bersikap profesional dan kapan membiarkan dirimu rileks sejenak dari tekanan kerja.

Hal ini memang sering tak mudah dilakukan.

Jika sering merasa stres akibat masalah ini, kamu bisa berbagi di Glints Komunitas.

Di sana, ada ratusan pengguna yang bisa memberi masukan mengenai memisahkan kedua kehidupan ini dengan baik.

Yuk, buat akun terlebih dahulu dan mulai obrolannya!

Sumber

    13 tips for separating your personal and professional lives

    How to Separate Your Personal Life from Business