media-nasional.com – Wabah corona sudah terjadi dalam waktu yang cukup lama. Wabah ini menyebabkan berbagai dampak ekonomi. Bahkan, prediksi gelombang pengangguran akibat wabah corona mulai bermunculan.

Prediksi ini tidak dilakukan oleh sembarang orang, tetapi oleh ahli-ahli ekonomi, baik di Indonesia maupun dunia.

Mengapa penyakit yang memberi dampak kesehatan, juga bisa memiliki berbagai dampak ekonomi hingga pengangguran? Seberapa besar prediksi pengangguran yang bisa muncul?

Glints sudah merangkum informasi lengkapnya untuk kamu.

Kenapa Bisa Terjadi?

© Freepik

Dilansir dari The Conversation, hidup dengan wabah tentu perlu berbagai macam penyesuaian.

Mulai dari tidak melakukan kegiatan tertentu, seperti jalan-jalan atau liburan ke luar kota, tidak menonton konser, tidak makan di luar rumah, dan berbagai anjuran physical distancing serta pembatasan sosial berskala besar lainnya.

Cara kita menggunakan uang juga berubah. Kita tidak lagi memilih untuk membeli barang-barang tertentu, seperti barang-barang otomotif atau lainnya, yang akan jarang digunakan dalam waktu dekat.

Mau tidak mau, perubahan gaya hidup ini berdampak pada roda industri yang terdampak corona, seperti pariwisata, penerbangan, manufaktur, hingga UMKM.

Hal inilah yang memicu lesunya industri-industri terdampak corona, yang mendorong naiknya angka pemutusan hubungan kerja dan pengangguran.

Prediksi di Indonesia

© Freepik

Dilansir dari Katadata, Center of Reform on Economics (CORE) telah membuat prediksi lonjakan pengangguran di Indonesia.

Penambahan gelombang pengangguran ini diprediksi terjadi pada kuartal II tahun 2020.

Menurut CORE, terdapat 3 skenario kemungkinan yang bisa terjadi. Skenario ini bervariasi tergantung dari tingkat keparahan dan kecepatan peanganan wabah:

    skenario ringan, penambahan angka pengangguran sebesar 6,68 juta orang, tingkat pengangguran 8,2%

    skenario sedang, penambahan angka pengangguran sebesar 4,25 juta orang, tingkat pengangguran 9,79%

    skenario berat, penambahan angka pengangguran sebesar 9,35 juta orang, tingkat pengangguran 11,47%

Penambahan pengangguran ini diprediksi terjadi di seluruh Indonesia. Namun, kemungkinan besar, Pulau Jawa menjadi lokasi kenaikan pengangguran terbanyak.

Selain kenaikan angka pengangguran, CORE juga memprediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional. Tahun ini, ekonomi diprediksi hanya tumbuh sebesar 2%, bahkan memiliki potensi turun menjadi minus 2%.

Dilansir dari Kompas, sebenarnya, di tahun 2020, Indonesia menargetkan penurunan angka pengangguran menjadi 4,8% hingga 5,1%. Karena wabah corona, target penurunan angka pengangguran ini tentu bisa meleset.

Prediksi di Dunia

© Freepik

Prediksi kenaikan angka pengangguran akibat corona tentu bukan hanya dialami oleh Indonesia, melainkan juga masyarakat dunia.

Dilansir dari International Labor Organization (ILO), gelombang kenaikan angka pengangguran juga diprediksi terjadi di kuartal II tahun 2020.

Jumlah kenaikan pengangguran tentu berbeda-beda untuk tiap kawasan, di antaranya:

    global, penambahan angka pengangguran sebesar 195 juta orang, atau sebesar 6,7%

    wilayah Arab, penambahan angka pengangguran sebesar 5 juta orang, atau sebesar 8,1%

    Eropa, penambahan angka pengangguran sebesar 12 juta orang, atau sebesar 7,8%

    Asia-Pasifik, penambahan angka pengangguran sebesar 125 juta orang, atau sebesar 7,2%

Sektor yang memiliki dampak yang paling besar adalah akomodasi, restoran, manufaktur, retail (UMKM), dan perusahaan administrasi bisnis. Pekerja sektor informal juga merupakan salah satu kelompok yang paling rentan.

Selain negara-negara di atas, dilansir dari The Guardian, Amerika Serikat juga mengalami hal yang sama. Pada minggu terakhir dan minggu awal bulan Maret-April, terjadi kenaikan angka pengangguran sebesar 6,6 juta orang.

Di wilayah Australia, abc.net menyampaikan, ada 1,6 juta orang yang telah kehilangan pekerjaannya pada minggu pertama bulan April lalu.

Tentu masih banyak data-data lainnya yang menunjukkan naiknya angka pengangguran di berbagai belahan dunia.

Hal yang Bisa Dilakukan

© Freepik

Solusi dari masalah kompleks ini tentu tidak sederhana. Pemerintah sendiri juga telah memberikan opsi bantuan berupa pemberian uang santunan PHK dampak corona dan opsi untuk melakukan pencairan BPJS Ketenagakerjaan.

CORE juga menyampaikan pada Katadata bahwa ada beberapa langkah lainnya yang bisa diambil oleh pemerintah untuk menekan dampak dari pengangguran akibat corona.

Langkah-langkah itu di antaranya:

    mempercepat distribusi bantuan sosial

    memadukan dan melengkapi data orang-orang yang berpotensi menerima bantuan

    menyesuaikan skema bantuan dengan program yang telah ada (misalnya kartu prakerja) dan memprioritaskan kelompok rentan, khususnya orang-orang yang ekonominya terdampak corona

    mendorong usaha melalui pemberian insentif, sehingga pengusaha memiliki alternatif untuk mencegah pemutusan hubungan kerja

    pemberian bantuan sosial yang berdampak lebih besar, seperti bantuan langsung tunai.

ILO juga menyampaikan, wabah ini adalah pengingat bahwa perlindungan dan jaminan sosial adalah hal yang sangat penting.

Berdasarkan analisis ILO, negara-negara dengan sistem kesehatan dan jaminan sosial yang lebih baik dapat menangani wabah ini lebih baik daripada negara-negara lainnya.

Pengambilan kebijakan untuk menjaga jarak dan tetap di rumah memang dapat menekan angka penyebaran virus ini.

Meskipun demikian, penambahan kebijakan dan perlindungan untuk mengurangi dampak buruk dari physical distancing seperti pemutusan hubungan kerja juga perlu dipertimbangkan.

Dengan menjaga berbagai dampak dari virus corona ini, Glints berharap, setelah wabah hilang, kita bisa hidup normal seperti biasanya.

Itu dia informasi lengkap dan terpercaya soal prediksi pengangguran akibat corona, mengapa bisa terjadi, dan saran penanggulangannya.

Kalau kamu ingin mencari pekerjaan baru dan menapaki karier serta tantangan baru, Glints adalah tempat kamu mendapat banyak lowongan kerja.

Meski di tengah kesulitan pencarian kerja dan maraknya PHK karena corona, Glints tetap memberikanmu berbagai opsi lowongan kerja yang siap kamu lamar. Daftar sekarang, yuk!

Sumber

    The coronavirus is changing how we work — possibly permanently

    Jokowi Targetkan Kemiskinan Turun Sampai 8,5 Persen di 2020

    ILO: COVID-19 causes devastating losses in working hours and employment

    US unemployment rises 6.6m in a week as coronavirus takes its toll

    COVID-19 lockdowns have cost 1.6 million Australians their incomes, ABS survey shows

    The COVID-19 crisis: A wake-up call to strengthen social protection systems