Keringnya sejumlah waduk di Inggris memicu kekhawatiran tentang keruntuhan rantai pasokan buah dan sayuran untuk musim tanam selanjutnya

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Para petani di Inggris telah memperingatkan bahwa mereka tidak akan dapat bercocok tanam tahun depan jika prediksi bahwa kekeringan akan berlangsung hingga musim panas mendatang terbukti akurat.

Sebuah slide yang dilihat oleh The Observer di sebuah grup diskusi terkait situasi kekeringan nasional, keringnya sejumlah waduk di Inggris memicu kekhawatiran tentang keruntuhan rantai pasokan buah dan sayuran.

“Jika reservoir tidak dapat diisi selama musim dingin 2022/23, yang dirasakan dapat menjadi kemungkinan, ini akan memiliki implikasi serius bagi bisnis, rantai pasokan, dan mereka yang bekerja di dalamnya,” demikian bunyi slide tersebut, dikutip The Guardian.

Soal Reunifikasi China-Taiwan, Xi Jinping: Kami Tidak Akan Pernah Berjanji untuk Menghentikan Penggunaan Kekuatan Militer

“Keyakinan dibutuhkan oleh sektor ini untuk memiliki akses ke air untuk memungkinkan rencana tanam diberlakukan. Jika kepercayaan tidak tersedia, rotasi tanam sedang ditinjau dan pengurangan area tanaman beririgasi/tanaman haus air sedang dilakukan,” tambahnya.

Pada pertemuan yang dihadiri oleh Badan Lingkungan Hidup, perusahaan air, petani dan kelompok lainnya, muncul sebuah peringatan bahwa tidak mungkin ada cukup curah hujan untuk mengisi waduk dan memungkinkan aliran sungai normal pada tahun depan.

Pada hari Jumat (14/10), pemerintah Inggris mengumumkan bahwa kekeringan di Inggris diperkirakan akan berlangsung selama berbulan-bulan. Oleh karena itu, pemerintah Inggris kini tengah mempertimbangkan upaya pembatasan lebih lanjut pada penggunaan air.

Meskipun tingkat curah hujan rata-rata di sebagian besar Inggris selama bulan September tercatat diatas rata-rata, namun hal ini tidak cukup untuk meredam tanah dan mengisi kembali waduk setelah musim panas yang kering dan terik.

Menurut analisa media Inggris, curah hujan di atas rata-rata yang konsisten diperlukan sepanjang musim gugur dan musim dingin untuk membawa Inggris keluar dari kekeringan, dan ini tidak mungkin.

“Ini bisa menjadi bencana bagi sektor pertanian, yang telah menghadapi penurunan hasil panen termasuk kentang dan jelai,” tulis The Guardian dalam sebuah artikelnya.

Tom Bradshaw, wakil presiden Serikat Petani Nasional Inggris, mengatakan: “Karena musim irigasi akan segera berakhir dan perhatian dialihkan ke abstraksi musim dingin untuk pengisian reservoir penyimpanan, kami telah bekerja dengan Badan Lingkungan untuk lebih mendukung industri melalui waktu yang menantang ini, dengan langkah-langkah abstraksi yang fleksibel”.

“Namun, lebih banyak yang perlu dilakukan untuk memberikan kepastian jangka pendek bahwa air akan tersedia untuk produksi pangan untuk musim tanam berikutnya,” tukasnya.

Kekeringan dan Kelaparan di Afrika Timur, Satu Nyawa Melayang Setiap 36 Detik


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.