Senin, 10 Oktober 2022 – 17:29 WIB

VIVA Edukasi – Laporan keuangan adalah laporan keuangan perusahaan yang bentuk laporan sistematis yang mudah dibaca dan dijangkau. Laporan keuangan penting untuk mengetahui sumber dan penggunaan suatu modal perusahaan.

Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut pengertian, contoh, jenis, fungsi, dan format dari laporan keuangan yang Viva kutip dari berbagai sumber.

Jenis Laporan Keuangan dan Penggunaannya

Pengertian Laporan Keuangan

Munawir dalam bukunya menyebutkan bahwa laporan keuangan adalah kumpulan informasi berupa dua daftar yang disusun pada akhir periode. Biasanya, pekerjaan ini dilakukan oleh seorang akuntan untuk melaporkan transaksi keuangan suatu perusahaan.

Ilustrasi laporan keuangan

Ilustrasi laporan keuangan

Dua daftar yang disusun tersebut yakni daftar posisi keuangan dan daftar rugi laba. Pada umumnya, laporan laba rugi hasil yang dicapai oleh perusahaan serta pengeluaran yang terjadi selama periode tertentu.

Sementara itu, Ikatan Akuntansi Indonesia mengartikan laporan keuangan yang lengkap biasanya mencakup neraca, laporan rugi laba, serta pelaporan perubahan posisi keuangan. Catatan dan laporan keuangan juga termasuk informasi penjelasan jika terjadi perubahan harga.

Fungsi Laporan Keuangan

Ilustrasi mengetik.

Laporan keuangan memiliki fungsi untuk tujuh pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan tersebut. Informasi keuangan suatu perusahaan diberikan kepada sebagian besar pihak yang memiliki kewenangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

1. Laporan untuk Investor

Investor membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang mendukung mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membagi keuntungan.

2. Transparansi Karyawan

Karyawan yang membutuhkan informasi yang jelas mengenai keuangan perusahaan. Agar karyawan dapat menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan manfaat dan peluang karir.

3. Transparansi Pemberi Pinjaman

Pemberi kredit butuh laporan keuangan untuk memastikan seberapa mampu perusahaan melakukan pelunasan kredit beserta bunganya.

4. Transparansi pada Pemasok dan Kreditur Usaha

pemasok dan kreditur usaha butuh informasi laporan keuangan untuk memutuskan apakah jumlah utang akan dibayar tepat waktu saat jatuh tempo.

5. Transparansi Perjanjian pada Pelanggan

Jika pelanggan memiliki perjanjian jangka panjang pada suatu perusahaan, tentu mereka juga membutuhkan informasi mengenai keuangan perusahaan.

6. Laporan untuk Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga keuangan negara membutuhkan laporan keuangan sebagai pertimbangan menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun laporan pendapatan nasional.

7. Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Dengan adanya laporan keuangan yang dijanjikan akan membuat perusahaan lebih dipercaya. Biasanya, ini dilakukan perusahaan saat membutuhkan masyarakat untuk dipekerjakan pada suatu proyek.

Jenis Laporan Keuangan

Penyampaian LHP Laporan Keuangan Pemerintah

Penyampaian LHP Laporan Keuangan Pemerintah

Photo :

  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

1. Laporan Laba Rugi (Laporan Laba Rugi)

Laporan laba rugi adalah laporan sistematis yang menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam periode tertentu. Hasil operasi perusahaan diperoleh dengan membandingkan antara penghasilan dengan beban yang dikeluarkan. Ada dua macam bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu bentuk Single Step dan Multi Step.

Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk multi step yang lebih sering digunakan. Irsan Lubis dalam penelitiannya, mencontohkan laporan keuangan laba rugi multi langkah sebagai berikut:

2. Laporan Perubahan Ekuitas (Capital Statement)

Untuk perusahaan, laba atau rugi yang diperoleh perusahaan berpengaruh terhadap jumlah pemilik modal. Modal juga dapat berubah karena adanya tambahan investasi dari pemilik atau pengambilan pribadi oleh pemilik (prive/drawing). Perubahan modal ini disajikan pada akhir periode.

3. Laporan Saldo Laba (Laporan Saldo Laba)

Untuk perseroan terbatas (PT), pembagian keuntungan kepada pemegang saham disebut dividen, yang akan mengurangi jumlah laba ditahan pada suatu perusahaan. Perubahan laba ditahan pada akhir periode disajikan dalam suatu laporan yang disebut Laporan Saldo Laba (Laporan Laba Ditahan).

4. Neraca (Neraca)

Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, terdiri dari aktiva (harta kekayaaan), kewajiban, dan modal pada tanggal tertentu. Neraca merupakan bentuk resmi dari persamaan akuntansi.

Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, lazim digunakan neraca bentuk skontro yang semua aktivanya disusun di sebelah kiri (debet), sedangkan kewajiban dan modal disusun di sebelah kanan (kredit). Dintengah bagian atas neraca ditulis judul secara urut baris, yaitu Nama Perusahaan; Neraca; Per tanggal (akhir periode).

5. Laporan Arus Kas (Laporan Arus Kas)

Laporan arus kas adalah laporan yang memberikan informasi arus kas perusahaan sebagai dasar penilaian kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas.

Komponen laporannya yakni:

  • Kas: Terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro bank. Setara Kas, adalah investasi yang sifatnya sangat likuid yang segera dapat dijadikan kas.
  • Arus Kas: Arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas.
  • Aktivitas Operasi: Aktivitas penghasil utama pendapatan dan aktivitas lain yang bukan investasi dan sumber daya. Contoh: penjualan barang dan jasa, penerimaan royalti, fee, komisi atau lainnya; pembayaran kepada pemasok/ pemasok atau karyawan.
  • Aktivitas Investasi: Aktivitas perolehan dan pengaktifan jangka panjang serta investasi lain. Contoh: penjualan tanah, bangunan, peralatan, uang muka, dan kredit kepada pihak lain.
  • Aktivitas Pendanaan: Aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan kredit perusahaan. Contoh: penerimaan emisi saham , obligasi, kredit, wesel, hipotik, pembayaran kepada pemegang saham, pelunasan kredit, dan sebagainya.

6. Catatan Atas Laporan Keuangan

umumnya catatan atas laporan keuangan terbagi atas dua bagian, yaitu:

  1. Informasi Umum: Meliputi nama dan alamat lengkap perusahaan, dokumen perizinan (Akta Pendirian, SIUPP, SKPKP, NPWP, TDR,dll), pemilik atau pemegang saham, komposisi pemilik modal, susunan pengurus, dan sebagainya.
  2. Akuntansi: Meliputi prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi, metode, sistem dan prosedur yang digunakan manajemen dalam penyusunan dan Kebijakan penyajian laporan keuangan (PSAK No 1).

Contoh Laporan keuangan

Laporan Keuangan Perum Jamkrindo Tahun Buku 2017

Laporan Keuangan Perum Jamkrindo Tahun Buku 2017

Nah, itulah tadi penjelasan mengenai seputar laporan keuangan beserta jenis-jenisnya. Laporan keuangan harus disusun dengan teliti agar mampu menjelaskan kondisi ekonomi suatu perusahaan dengan sejelas mungkin. Apakah kamu sudah memahami bagaimana cara menyusun laporan keuangan?

Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.