Jakarta, CNN Indonesia

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianugerahi gelar Bapak Integrasi Transportasi Indonesia. Gelar dianugerahkan oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo usai Anies resmi meluncurkan implementasi tarif integrasi antarmoda untuk Transjakarta, MRT, dan LRT.

Pasalnya, ia menilai Anies berhasil mewujudkan sistem integrasi transportasi di Jakarta.

“Sebagaimana diketahui untuk menciptakan integrasi yang utuh tadi, ada seorang kreator yang kemudian menjadi dirijen atas terimplementasi integrasi transportasi di Jakarta secara utuh,” kata Syafrin di acara peresmian tarif integrasi di Stasiun MRT ASEAN, Jakarta, Jumat (7/10).

“Untuk itu kami dari insan perhubungan Jakarta sekaligus menganugrahkan bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Bapak Integrasi Transportasi Jakarta,” pungkasnya.

Syafrin mengatakan dalam empat tahun terakhir Pemprov DKI Jakarta telah mengubah paradigma transportasi menjadi transit oriented development atau TOD.

“Yang sebelumnya prioritas diberikan kepada kendaraan pribadi atau car oriented development. Paradigma ini mengubah penanganan permasalahan transportasi Jakarta dengan menempatkan pejalan kaki dan pesepeda sebagai prioritas utama,” ujar Syafrin.

Ia menambahkan layanan angkutan umum terintegrasi sampai dengan 30 September 2022 telah tercatat sebanyak 85,16 persen dari target tahun ini yg akan tercapai 95 persen cakupan layanan.

“Keseluruhan penyelenggaraan transportasi tersebut diselenggarakan melalui sistem integrasi transportasi lewat program Jaklingko,” paparnya.

Sementara itu Anies mengatakan dengan tarif integrasi ini, penumpang maksimal mengeluarkan biaya Rp10 ribu dalam sekali perjalanan menggunakan tiga moda tersebut.

“Alhamdulillah sudah kami luncurkan tarif integrasi dan ini membuat tarif integrasi transportasi umum menjadi komplit, tuntas,” kata Anies.

Anies mengatakan sistem tarif integrasi ini menggunakan account based ticketing (ABT). Ia mengklaim sistem ABT ini hanya diterapkan di empat kota dunia, yakni London, Singapura, Hong Kong, dan Jakarta.

Dengan sistem ini, ia meyakini akan membuat masyarakat lebih nyaman dalam menggunakan transportasi umum. Terlebih masyarakat hanya perlu mengeluarkan biaya maksimal Rp10 ribu.

Ia menambahkan ada tiga aspek untuk memenuhi integrasi transportasi, yakni rute, pengelolaan, dan ticketing. Melalui peluncuran sistem pembayaran ini, maka seluruh aspek telah terpenuhi.

“Sekarang secara ticketing semuanya komplit, sebuah babak baru untuk mlta modern,” paparnya.

(dmi/agt)

[Gambas:Video CNN]



Artikel ini bersumber dari www.cnnindonesia.com.