Sabtu, 8 Oktober 2022 – 12:30 WIB

VIVA Showbiz – World Premier Teluh Darah berlangsung pada Jumat 7 Oktober 2022 di segmen “On Screen” dalam ajang Busan International Film Festival 2022 (BIFF 2022) di KOFIC Theater. Teluh Darah menjadi satu-satunya serial dari Asia Tenggara yang terpilih dalam kategori “On Screen” tahun ini bersama beberapa serial lainnya dari Eropa dan Korea Selatan.

Dalam rangkaian acara World Premiere tersebut, Sutradara Kimo Stamboel, Mikha Tambayong, dan Deva Mahenra, bergabung bersama para penonton untuk menyaksikan tiga episode pertama dari serial horor yang akan tayang secara eksklusif di Disney+ Hotstar pada tahun 2023 mendatang. Scroll untuk info selengkapnya.

Ketiganya juga berbagi berbagai informasi menarik tentang proses pembuatan serial serta fakta-fakta menarik di balik serial Teluh Darah dalam sesi tanya jawab yang dihadiri para tamu undangan World Premiere. Simak fakta-fakta menarik dari World Premiere Teluh Darah di BIFF 2022 berikut ini.

1. Alasan di balik pembuatan kisah “Teluh Darah”   
Teluh Darah adalah satu-satunya serial dari Asia Tenggara dalam kategori On Screen di ajang BIFF 2022. On Screen merupakan salah satu program dalam BIFF 2022 yang menayangkan deretan serial terpilih dari berbagai negara, mulai dari Eropa hingga Korea Selatan, termasuk salah satunya Connect, serial terbaru yang akan segera tayang di Disney+ Hotstar di bulan Desember 2022 mendatang.

2. Alasan di balik pembuatan kisah Teluh Darah
Setelah menyaksikan World Premiere, sesi tanya jawab dibuka dengan pertanyaan untuk sang sutradara, Kimo Stamboel. Dikenal dengan deretan karyanya yang bernuansa gelap dan bertema ilmu hitam, salah satu penonton bertanya alasan Kimo menggarap serial Teluh Darah. Kimo menjelaskan bahwa kisah tentang teluh kerap menjadi perbincangan menarik bagi masyarakat Indonesia.

“Hampir setiap orang pernah mendengar kisah tentang teluh yang dialami oleh orang yang mereka kenal. Saya melihat bahwa cerita-cerita ini tidak hanya dapat dinikmati oleh penonton Indonesia, karena misteri dan peristiwa yang ada di dalam tiap kisahnya punya daya tarik universal yang membuatnya dapat dinikmati juga oleh para penonton internasional. Semoga karya ini dapat menjadi sajian spesial untuk para penikmat film di manapun mereka berada,” jelas Kimo Stamboel dalam keterangannya.

Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.