media-nasional.com – Bagi beberapa orang, bekerja di rumah saat wabah merupakan pengalaman work from home (WFH) kali pertama. Karena tidak perlu keluar dari rumah, seringkali, baju work from home yang dikenakan tidak seperti saat ke kantor.
Beberapa orang memilih untuk mengenakan baju santai saat di rumah. Bahkan, ada yang memilih untuk mengenakan piyama.
Pemilihan baju work from home, menurut berbagai ahli, ternyata memengaruhi produktivitas kerja, lho. Kamu sebaiknya mengenakan pakaian seperti saat ke kantor.
Ini tiga alasannya:
1. Lebih produktif
© Pexels.com
Saat kamu masih bekerja di kantor, kamu tentu memiliki beragam rutinitas. Mulai dari bangun tidur, memilih dan mengenakan pakaian rapi, sarapan, mandi, lalu berangkat ke kantor.
Nah, meskipun kamu tidak perlu berangkat ke kantor saat WFH, penting untuk tetap melakukan serangkaian rutinitas ini, termasuk berpakaian rapi.
Pakaian rapi tak berarti kamu harus memakai setelan jas atau dress dan blazer, ya! Ingat, pakaian Mark Zuckerberg sehari-hari saat bekerja hanya sepotong kaus saja.
Pakailah apa yang biasa kamu pakai ke kantor sehari-hari sebagai baju work from home. Ini merupakan salah satu dari etika work from home.
Konsep berpakaian seperti ke kantor dan produktivitas disampaikan oleh Paula Brough, profesor psikologi organisasi, melalui The Conversation.
Dengan melakukan rutinitas berangkat kerja, termasuk berpakaian, kamu akan masuk dalam mindset bahwa kamu sedang bekerja.
Selain itu, sebelum mengganti baju, kamu tentu mandi, sarapan, dan mungkin meminum kopi.
Semua aktivitas tadi akan membantumu untuk merasa lebih fresh dan semangat dalam bekerja. Dengan begitu, kamu akan bekerja lebih produktif dan fokus.
2. Work-life balance
© Freepik.com
Menggunakan baju seperti saat ke kantor sebagai baju work from home juga membuatmu mudah menarik garis antara work dan life.
Saat kamu mengenakan pakaian kerja, kamu seperti mengingatkan diri sendiri bahwa kamu memang sedang bekerja. Kamu tidak boleh meladeni distraksi lainnya.
Begitu juga saat mengenakan pakaian rumah, kamu tahu bahwa kamu sedang beristirahat, sehingga tidak cemas atau menggunakan waktumu untuk memikirkan pekerjaan.
The Ladders juga menyampaikan, mengenakan pakaian kerja bisa menjadi bentuk komunikasimu pada anggota keluarga lainnya, bahwa kamu sedang bekerja dan tidak ingin diganggu.
Misalnya, kamu bekerja di rumah dengan anak. Kamu bisa memberi pengertian pada anak, bahwa meski di rumah, kamu tetap bekerja dan mengenakan pakaian untuk berangkat kerja.
Kamu juga bisa memberi sinyal tanpa perlu berbicara pada kakak atau adikmu untuk tidak mengajakmu mengobrol dulu karena kamu sedang fokus bekerja.
Dengan begitu, keseimbangan antara waktu untuk bekerja dan waktu bersama keluarga akan terbentuk. Dengan memilih baju work from home yang tepat, kamu pun bisa kerja di rumah dengan baik.
3. Siap conference call
© Freepik.com
Dilansir dari The Muse, di zaman ini, meski kamu di rumah, bukan berarti tak ada yang melihatmu. Pasalnya, ketika bekerja di rumah, kamu pasti melakukan conference call.
Kamu tentu tidak ingin terlihat mengenakan piyama, bahkan daster, saat sedang meeting dengan atasanmu menggunakan aplikasi work from home.
Beberapa conference call kadang datang tiba-tiba. Daripada terburu-buru menyiapkan baju work from home, lebih baik siap setiap kali bekerja.
Beberapa orang memilih untuk mengenakan pakaian rapi hanya dari pinggang ke atas, sedangkan bagian pinggang hingga kaki masih dibalut dengan celana rumahan.
Meski begitu, ingat dua poin di atas, kamu harus tetap mengenakan celana atau rok layaknya pergi ke kantor.
Nah, karena itulah, sempatkan untuk menggunakan baju yang rapi saat bekerja, meski hanya di rumah, ya!
Kamu bisa berbagi dan mendengar tips memilih baju saat WFH dengan pengguna lain di Glints Feed.
Di sana, kamu bisa berdiskusi seputar trik dan etika berbusana yang nyaman sekaligus tepat untuk bekerja di rumah.
Yuk, mulai diskusi di Glints Feed sekarang!
COBA GLINTS FEED