Tak ada ambulans jemput jenazah dari rumah Sambo

Kejadian tersebut diketahui tidak berlangsung lama, namun karena suasana Iduladha, dirinya tidak memberi perhatian ke sana. Suara tembakan terjadi beberapa kali, dugaan lokasi kejadian di dalam rumah dapat menjadi penyebab bunyi tembakan gaungan lantang menjadi petasan nyaring.

Alhasil, kejadian yang berlangsung di lingkungannya diketahui dari pemberitaan media massa. Persisnya, pada Senin (11/7), Seno mengetahui kejadian tersebut.

Situasi di lingkungan rumahnya memang terkenal sebagai perumahan damai nan tenang. Rumah-rumah melebar dengan berbagai gaya khas modern dan banyak pekarangan.

Lokasi rumah yang ditempati Fredy Sambo berada dalam kisaran 200 meter dari gapura depan komplek. Tumbuhan berantai menghiasi tembok dan menjadi warna dinding yang baru.

Di depan rumah Fredy Sambo terdapat titik pertigaan jalan yang menghubungkan rumahnya dengan tetangga lain dan lapangan olahraga, serta pos satpam.

Lapangan olahraga dan pos satpam berada dalam satu pagar. Lokasi ini kerap dijadikan berkumpul para warga bersama Seno untuk berbincang dan akhir-akhir baru digunakan untuk penampungan sementara kambing serta sapi saat momen Iduladha.

Pengenalan dirinya dengan Sambo bukanlah baru. Sebelum Sambo menjadi jenderal bintang dua seperti sekarang, keduanya sering berbincang dan berkumpul di lapangan tersebut.

Kini tidak hanya bertemu, bahkan rumahnya pun jarang ditempati oleh keluarga Sambo. Banyak pengemudi Sambo yang akhirnya menempati rumah tersebut.

“Dulu waktu masih dia belum jenderal kan rumahnya di sana sering kadang kadang di pos saya sering di pos apalagi kalo malam minggu, termasuk Pak Sambojuga saya ajak tapi setelah jadi jenderal dan di propam mungkin karena kesibukan ga pernah ketemu lagi,” ucap Seno.

Seno juga mengaku kesal dengan proses penyidikan yang dilakukan para juniornya di Korps Bhayangkara. Mereka dianggap tidak memiliki sopan santun untuk melakukan penyelidikan di sana.

Para penyidik tidak menuturkan izin permisi untuk melakukan penyidikan tersebut. Bahkan, laporan setiap kegiatan karena dia mengetahuinya dari satpam maupun berita di media massa.

“Saya ga pernah ketemu, terus terang saja saya kesel saya dianggap apa sih, kulo nuwun gitu, saya ini jenderal loh meskipun RT, merintahkan satpam seenaknya saja. Sampai saat ini ga ada laporan sama sekali dari kepolisian bahkan olah TKP kemarin sama hari ini,” kata Seno menyesalkan.


Artikel ini bersumber dari www.alinea.id.