Kebiasaan mengemudi Orang Jepang yang Bisa Diterapkan di Indonesia

media-nasional.com – g src=”https://img.cintamobil.com/resize/600x-/2018/01/06/Ay6TmsFs/potential-japanese-i-31ba.jpg”>

Jepang memang terkenal dengan tradisi dan kebiasaan yang tertib dan teratur. Kebiasaan tersebut bukan hanya tercermin dari kehidupan sehari-hari penduduknya, namun juga bisa dilihat dari bagaimana pengemudi di Jepang mengendarai kendaraannya. Cintamobil merangkum beberapa kebiasaan mengemudi di Jepang yang bisa diterapkan di Indonesia, yaitu:

1. Etika mengklakson

Sebenarnya, etika membunyikan klakson berbeda-beda di berbagai negara. Faktanya, membunyikan klakson ditafsirkan secara berbeda tergantung negaranya. Salah satu yang paling berbeda, di negara-negara barat, contohnya Amerika, membunyikan klakson bisa dianggap kasar. Namun, negara timur mungkin lebih terbiasa membunyikan klakson sebanyak yang diinginkan.

Jepang mempunyai etika menekan klakson yang unit

Tapi, bagaimana orang Jepang menggunakan klakson di dalam perjalanan mereka bisa dibilang menarik. Bagi orang jepang, mengklakson dengan cepat berarti mengungkapkan terima kasih pada pengemudi lain yang memberikan jalan atau membiarkan anda memasuki jalanan yang sempit. Dua klakson secara bersamaan juga dianggap sebagai ungkapan terima kasih.

Sebuah klakson panjang bisa diartikan sama di semua negara. Bahkan di Jepang, sebuah klakson panjang mengartikan bahwa anda berada di jalan mereka, dan anda sebaiknya menghindar. Bunyi ini bisa anda ‘nikmati’ ketika anda berada di jalan yang macet dengan banyak mobil menyerobot.

2. Etika parkir

Banyak perselisihan yang terjadi ketika pengemudi saling berebut parkir di setiap negara, tak terkecuali di Indonesia. Namun, beberapa negara menghabiskan banyak ruang untuk tempat parkir, bahkan kita terkadang kesal ketika ada orang yang memarkirkan kendaraannya terlalu dekat dengan mobil kita.

Salah satu contoh tertibnya parkiran di Jepang

Akan tetapi, hal inilah yang disukai oleh orang Jepang. Ketika mereka parkir di depan toko atau pasar, pemilik toko akan dengan sopan menginstruksikan mereka untuk parkir secara terbalik sehingga tidak ada masalah ketika akan keluar.

Kebiasaan ini digunakan untuk meningkatkan keaamanan dalam melakukan parkir. Meskipun parkir secara terbalik bisa dianggap susah bagi sebagian pengemudi, namun ini merupakan bagian dari sebuah peraturan tak tertulis di Jepang. Salah satu alasnanya adalah dengan melakukan parkir terbalik, anda bisa menjaga tanaman atau rerumputan di bagian belakang.

3. Etika menghidupkan lampu

Sebagian besar pengemudi menggunakan lampu flash sebagai lampu darurat untuk memberi isyarat agar pengemudi lain menjaga jarak. Namun, orang Jepang menggunakan lampu flash lebih sering dibandingkan pengendara lain dengan alasan yang lebih serius.

Flasher juga mempunyai makna tersendiri di Jepang

Orang Jepang menggunakannya untuk menunjukan bahwa mereka akan kembali ke tempat parkir. Pengemudi lain akan menganggapnya sebagai klaim tempat parkir. Cara menggunakannya yaitu: berhenti, hidupkan lampu jauh, gunakan gigi mundur, dan anda bisa memarkirkan mobil ke posisinya.

Bahkan anda bisa menggunakan flasher untuk berterima kasih. Orang Jepang menggunakan flasher untuk mengungkapkan terimakasih ketika ada pengemudi lain yang menawarkan jalan dan melambat untuk memberikan jalur mereka.

Berbagai macam kebiasaan mengemudi di Jepang yang bisa digunakan agar lalu lintas bisa menjadi lebih teratur dan tertib. Jika kebiasaan tersebut diterapkan di Indonesia, mungkin perselisihan di jalanan bisa dihindari.